JAKARTA, Beritalima.com-
Masyarakat Jakarta Utara mempertanyakan kegiatan pengerukan “Kali Tirem” yang dinilai hanya untuk menghamburkan anggaran. Pasalnya, arus air pada kali yang tidak jauh dari kantor Kelurahan Tanjung Priok dinilai warga tidak ada masalah selama ini.
“Kita soroti pengerukannya. Kenapa harus dikeruk, sementara kedalaman kali sampai saat ini tidak ada masalah serta lancar. Seharusnya di hilir kali yang menghubungkan kali lagoa buntu Kelurahan Kebon Bawang serta Kali yang kali melintasi sekitar bahari, Kel.Warakas yang harus di lakukan pengerukan sungai/kali bukan kedalaman kali yang ditambah. Ini perkerjaan sia-sia dan menghamburkan anggaran,” ungkap Robert kepada , saat ditemui di kali Tirem, Rabu (21/12/2016).
Selain pengerukan yang dinilainya sia-sia, Robert juga meminta transparansi penggunaan anggaran di Suku Dinas tata Air Jakarta Utara.
Sebab selama ini kata Robert, puluhan pejabat di PU Tata Air telah dipanggil Kejaksaan serta beberapa diantaranya telah ditetapkan jadi tersangka lantaran menggunakan anggaran secara tidak transparan.
“Penggunaan anggarannya harus diungkap ke publik, jangan ditutup-tutupi. Terlebih penggunaan ‘Dana Swakelola’ harus dibuka berapa yang dianggarkan, berapa yang terserap dan ke mana saja penyerapannya,” tutur Robert.
Sementara Ketika beritalima.com ingin mengkonfirmasi kepada Kepala Suku Dinas PU Air Jakarta Utara sedang cuti.
“Ibu Herning (Kasudin Pu Air Jakut) sedang cuti pak masuknya tanggak 28-12-2016 mendatang, kalau pengerukan kali tirem tersebut menggunakan anggaran Swakelola tahun 2016,” ujar Devi Kabag TU Sudin Pu Air Jakarta Utara singkat.
Dari pantauan beritalima.com tampak beberapa alat berat disiapkan untuk melakukan pengerukan kali oleh Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara.(Edi)