Puguh Wiji Pamungkas Usul Kolaborasikan Koperasi Merah Putih Dengan Institusi PT

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com – Anggota DPRD provinsi Jatim Puguh Wiji Pamungkas memberikan apresiasi dan dukungan kepada presiden Prabowo Subianto yang memiliki salah satu program unggulan yaitu Koperasi Merah Putih.

Koperasi yang melibatkan warga pedesaan tersebut, dinilai memiliki prospek yang sangat bagus untuk meningkatkan perekonomian pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Disamping itu, dengan berdirinya koperasi Merah Putih diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran dan menekan terjadinya urbanisasi.

“Terkait dengan gelontoran dana Rp 200 triliun yang dilakukan oleh kemenkeu beberapa waktu yang lalu dalam program stimulus ekonomi 2025, yang pertama saya tentu mengapresiasi ya dengan berbagai macam program yang dibuat untuk pertumbuhan ekonomi yang positif di Indonesia. Nah terkait dengan penggunaan dana tersebut di 5 bank Himbara, saya pikir Rp 200 triliun itu

peruntukannya untuk menstimulus tumbuhnya industri usaha di masyarakat,” terang anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini.

Politisi PKS ini menegaskan bahwa salah satu strategi digelontorkannya dana Rp 200 triliun itu adalah untuk kemudahan akses kredit bagi para pelaku usaha, yang di mana salah satu gagasannya itu ketika kredit itu dikucurkan kemudian akses kredit itu dipermudah maka itu akan memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi.

Menyinggung statement Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait dana Rp 200 triliun yang digelontorkan di 5 bank Himbara, tidak diperbolehkan untuk koperasi Merah Putih, Puguh menyampaikan bahwa sebelum Menkeu Purbaya menjabat, APBN sudah mengalokasikan dana untuk koperasi Merah Putih sebesar Rp 5 triliun.

“Program koperasi Merah Putih sejak di launching, skema permodalannya itu sudah ditetapkan oleh APBN dengan alokasi anggaran sebesar Rp 3-5 triliun, dengan mengakses pinjaman dari bank Himbara. Bahkan sebelum ada program stimulus ekonomi, dana tersebut sudah ada. Meskipun terpisah dengan dana Rp 200 triliun,’ sambungnya.

Puguh menyebutkan, koperasi Merah Putih tujuan utamanya adalah menghidupkan perekonomian masyarakat pedesaan, karena itu segala sesuatu yang terkait dengan koperasi Merah Putih, sudah mendapatkan fasilitas yang dibutuhkan oleh para pengurus koperasi tersebut.

Meskipun koperasi Merah Putih menjadi program unggulan presiden Prabowo Subianto, namun persiapan SDM dinilai kurang profesional. Terutama karena para pengurus koperasi tersebut sesuai AD ART nya, harus masyarakat setempat dimana koperasi itu didirikan.

“Di beberapa daerah, banyak koperasi Merah Putih setelah diresmikan justru tutup. Memang salah satu catatan kritisnya itu. Koperasi Merah Putih didesain untuk memfasilitasi masyarakat pedesaan yang memiliki kemampuan untuk mengelola koperasi. Yang perlu kita sadari bahwa pendirian koperasi Merah Putih ini belum memiliki SDM yang mumpuni untuk mengembangkan usahanya, sehingga stagnan,” tukasnya.

Oleh karena itu, Puguh menganjurkan pemerintah berkolaborasi dengan beberapa institusi perguruan tinggi atau akademika untuk mengembangkan koperasi Merah Putih.

Puguh menyadari bahwa koperasi Merah Putih merupakan program baru, yang tentu saja membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa eksis dan berkembang yang mampu bersaing dengan usaha lain.

“Program ini sebenarnya sangat bagus karena memiliki tujuan mulia untuk menghidupkan perekonomian masyarakat pedesaan. Tetapi persiapan menuju ke arah itu kan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan para SDM yang kompeten, SDM yang memiliki kemampuan dalam manajerial, kemampuan tata kelola perkoperasian yang tentu itu juga tidak gampang,” tegasnya.

Puguh menceritakan perihal KUD (Koperasi Unit Desa) yang diinisiasi oleh presiden Soeharto. Pemerintah memang memberikan segala kebutuhan para petani, para peternak, para nelayan melalui KUD. Sehingga KUD mampu mewujudkan swasembada pangan.

Namun seiring perjalanan waktu, karena tidak adanya persiapan SDM yang memadai, KUD yang terlena oleh bantuan pemerintah dengan menggelontorkan berbagai subsidi, akhirnya KUD mangkrak.

“Salah satu kesalahan memang ditata kelola dan di manajemennya. Koperasi Merah Putih putih ini memiliki spirit dan semangat yang mirip-mirip dengan KUD untuk menumbuhkan perekonomian di desa. Semangatnya bagus, tetapi harus di diimbangi dan diikuti dengan kesiapan sumber daya manusia yang mengelolanya, maka menurut saya di beberapa daerah di mana Koperasi Merah Putih di launching lalu tutup bahkan tidak bisa beroperasi, ini sebenarnya menjadi salah satu alarm ya, bahwa jangan sampai program yang memiliki tujuan baik yang dibuat oleh negara itu hanya program populer saja, populis saja,” ujarnya.

Program yang kesannya hanya untuk popularitas saja tetapi tidak dibarengi dengan kesiapan pengelolaannya, menjadi sia-sia.

Kesiapan pengelolaan ini yang harus bener-bener memiliki kemampuan, kapasitas dan kompetensi di dalam mengawal koperasi.

Menurut Puguh, pemerintah harus berkolaborasi dan bersinergi dengan institusi perguruan tinggi yang memiliki lulusan-lulusan S1- S2. Kampus-kampus itu diajak kolaborasi yang SDM nya sudah teruji.

“SDM yang qualified yang mereka diamanahi untuk menjadi pengurus koperasi, harapannya bisa segera running, yang pada akhirnya bisa berkembang.

Kementerian pendidikan tinggi itu kan lebih sangat luar biasa, sehingga anak-anak yang fresh graduate yang mereka secara konseptual pemikiran dan ilmunya juga sudah dapat dipercaya,” tandasnya .

Indonesia itu mayoritas daerahnya adalah pedesaan, ada 83 ribuan desa di Jawa Timur, artinya bahwa program ini niat baiknya bagus, tinggal bagaimana kemudian tata kelola dalam mengimplementasikan dibarengi dengan konsep sinergi dan kolaborasi dengan melibatkan para talent, para SDM yang mumpuni yang itu lahir dari kampus-kampus yang diberikan ruang untuk berkontribusi di dalam pengelolaan koperasi Merah Putih.

“Ke depan tentunya Kementerian Koperasi harus lebih banyak membangun kolaborasi dan sinergi lintas sektoral dengan kemendikti, dengan kampus, jadi mereka punya database melakukan mapping, bahwa misalkan di area Jawa Timur ada berapa kampus baik negeri maupun swasta. Mereka diajak kerjasama lulusan yang ini langsung bisa dimasukkan di koperasi desa Merah Putih dengan jaminan honorarium. Saya pikir optimis ya niat baiknya koperasi Desa merah putih untuk menggerakkan perekonomian di desa itu bisa berhasil,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait