Pulihkan Trauma Psikologis Korban Pencabulan, Pemkab Trenggalek Maksimalkan Pengawasan

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Pasca ramainya kasus pencabulan dilingkungan salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Kabupaten Trenggalek, kini otoritas setempat mulai melakukan upaya pemulihan bagi para korban. Diantaranya, serangkaian program terstruktur kepada yang bersangkutan sekaligus pengawasan atau asesmen acak ke sejumlah lembaga pendidikan formal maupun nonformal. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi terulangnya kasus kejahatan serupa.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyebut jika asesmen yang dilaksanakan bersifat pengawasan melekat. Khususnya ke lingkungan sekolah-sekolah serta pondok pesantren.

“Dinsos P3A dan Dikpora akan melakukan asesmen secara acak. Semacam survei untuk menanyai kepada siswa bagaimana selama ini pengalamannya berada di lembaga pendidikan tersebut,” ungkap Mochamad Nur Arifin usai menghadiri rapat Paripurna di Gedung DPRD Trenggalek. Kamis, 21 Maret 2024.

Menurut dia, upaya-upaya dimaksud tidak hanya menyasar peserta didik di lingkungan pesantren akan tetapi juga lingkup pendidikan sekolah umum.

Melalui itu, diyakini dapat mampu mendeteksi sejak dini potensi yang mungkin terjadi. “Sehingga, kasus pencabulan yang dilakukan oknum pengasuh pada lembaga pendidikan bisa diminimalisir,” imbuhnya.

Berkaca pada peristiwa itu, Gus Ipin sapaan akrab Bupati Nur Arifin berharap upaya pencegahan melalui program assessmen dapat menjadi salah satu solusi terbaik. Selain pula, dengan tetap mencari alternatif strategis lain yang relevan agar lebih proses penanganan bisa maksimal.

“PRnya juga untuk memulihkan citra pendidikan baik di lingkungan ponpes maupun sekolah umum yang tercoreng akibat ulah oknum pengajar tersebut,” tandas Gus Ipin. (her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait