MADIUN, beritalima.com- Sebanyak 66 kaum dhuafa di Kota Madiun, Jawa Timur, menerima bantuan gerobak untuk berjualan dari Badan Amal Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Madiun, Rabu 26 Oktober 2017, kemarin.
Penyerahan bantuan ini, dilakukan Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, dengan didampingi Kakan Kemenag Kota Madiun, Amir Sholehuddin, di Balaikota Madiun.
Menurut sekretaris pelaksana penerima bantuan, Sunaryo, para penerima bantuan ini berdasarkan data dari para relawan BAZNAS di tiap kelurahan di Kota Madiun. Tiap kelurahan diambil empat sampai lima orang. Syarat penerima bantuan, diantaranya beragama Islam, dari golongan dhuafa (kurang mampu), punya usaha nyata yang sudah berjalan dan tidak coba-coba serta aktif di jamaah pengajian di lingkungan masing-masing.
“Setelah data dikumpulkan, akan diadakan survey kelayakan, apabila ada yang tidak layak akan kita ganti sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan,” terang Sunaryo.
Setelah terkumpul, data penerima bantuan BISAFARI ini, lanjutnya, BAZNAS Kota Madiun akan bermitra denga mitra Baznas. Diantaranya Bank Jatim Kota Madiun, PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun, PD BPR Bank Daerah Kota Madiun, serta UPZ Kantor Kementrian Agama Kota Madiun.
“Penyerahan bantuan gerobak ini, merupakan penyerahan tahap dua. Ini bantuan dari CSR (Corporate Social Responsibility). Diantaranya 53 unit gerobak atau etalase senilai Rp. 95.675.000 dari Bank Jatim, UPZ Kemenag Kota Madiun menyumbang delapan unit gerobak/etalase senilai Rp. 15.000.000, PDAM Tirta Taman Sari sebanyak tiga gerobak/etalase senilai Rp. 4.950.000, BPR Bank Daerah Kota Madiun dua unit gerobak atau etalase senilai Rp. 3.850.000 dan untuk BAZNAS Kota Madiun berupa tambahan modal senilai Rp. 500.000 untuk 66 penerima BISAFARI tahap kedua ini dengan total Rp. 33 juta,” paparnya.
“Dengan ikut membantu memberikan modal kerja berupa peralatan usaha maupun bantuan usaha, diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian kaum dhuafa. Setelah meningkat, insya Allah mereka akan menjadi mustahik atau berzakat,” harapnya.
Setelah pentasyarufan bantuan ini, penerima tidak dilepas begitu saja. Karena akan ada monitoring secara periodik apakah usahanya berjalan atau tidak, apakah sudah mampu mandiri atau belum akan terus didampingi sekaligus dilakukan evaluasi.
Penerima Bina Usaha Dhuafa Mandiri (Bisafari) lanjutnya, juga dibekali kaleng S3 (Sedekah Sedina Sewu) dengan tujuan untuk dapat menyisihkan dari hasil usahanya sebagai sedekah untuk kaum Dhuafa lainnya sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Selain penyerahan bantuan Bisafari dalam bentuk gerobak/etalase, Walikota Madiun juga menyerahkan piagam penghargaan kepada CSR mitra kerja BAZNAS Kota Madiun.
“Dimohon kepada bapak ibu penerima BISAFARI ini agar gerobak yang telah diberikan tidak dijual serta keikhlasan dalam menerima bantuan. Yang memberi ikhlas yang menerima juga ikhlas,” harap H. Sugeng Rismiyanto.
Sebelumnya, pada awal tahun kemarin juga dilakukan pentasyarufan kepada 34 kaum dhuafa penerima bantuan non gerobak dan 59 penerima bantuan modal kerja gerobak pada sub program Bisafari progam Madiun Makmur. (Dinas Kominfo Kota Madiun/Editor: Dibyo).
Foto: Dinas Kominfo Kota Madiun.