Banyuwang Beritalima.com – Demi mengatasi sejumlah aksi percobaan tawuran yang melibatkan pelajar, Polsek Srono menginisiasi Deklarasi Anti Tawuran Dan Kekerasan Pelajar. Deklarasi ini berlangsung di Aula SMK Muhammadiyah Srono, Sabtu (10/9/2016) siang.
Acara ini diikuti 125 perwakilan deklarator yang terdiri dari pelajar, guru, kepala sekolah SLTP dan SLTA, plus pengurus PGRI serta Forpimka Srono. Para Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, serta pelajar bermasalah dihadirkan untuk mengikuti deklarasi tersebut.
Dalam kegiatan itu perwakilan pelajar membacakan janji untuk tidak melakukan tawuran di sekolah maupun jalanan. Mereka juga bersedia menghindarkan diri dari pengaruh minuman keras serta narkoba. Usai membacakan janji, perwakilan siswa juga membubuhkan tanda tangan disaksikan para tokoh pendidik dan Forpimka Srono.
Kapolsek Srono AKP Ali Masduki menjelaskan, program ini sudah dirancang beberapa hari lalu. Sebelum acara puncak digelar, para kasek, perwakilan siswa dan forpimka berkumpul di Mapolsek Srono. Saat itu para tokoh sepakat untuk menggelar Deklarasi Anti Tawuran Dan Kekerasan Pelajar.
“Memang beberapa kali nyaris terjadi perkelahian antar pelajar. Tapi peristiwa itu selalu dihalau warga dan aparat. Demi menghindari kasus itu terulang maka diadakan deklarasi,” terangnya.
Dalam deklarasi itu juga disepakati agar masing-masing pelajar menjaga sikap agar tidak mudah terpancing emosi. Selain itu para pakar pendidik juga diminta mengawasi siswanya agar tidak terlibat tawuran antar pelajar, baik di arena sekolah maupun jalanan.
“Sejauh ini tidak ada korban jiwa, kan baru percobaan tawuran. Kita juga meminta warga untuk menghalau pelajar yang terlibat bentrok. Lebih bagus lagi jika mengetahui gerombolan pelajar yang gerak-geriknya mencurigakan dilaporkan ke petugas. Mencegah lebih mudah ketimbang melerai,” tukasnya.(Abi)