Puluhan Pemuda Ikut Pelatihan Pendukung Sistem Kedaulatan Pangan Lokal

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Sebanyak 42 pemuda/pemudi di Kota Kupang dari berbagai kalangan, baik mahasiswa, PNS maupun wartawan mengikuti pelatihan untuk pendukung sistem kedaulatan pangan lokal pada Sabtu (4/2/2017). Kegiatan yang berlangsung di OCD Kafe – Lasiana, Kota Kupang ini diselenggarakan oleh PIKUL atas dukungan Oxfam.
Project Leader PIKUL, Danny Wetangterah kepada wartawan media ini mengatakan, pelatihan pendukung kedaulatan pangan lokal ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mengajak pemuda – pemudi yang ada di kota untuk peduli kedaulatan pangan.

“ Kalau berbicara pangan memang sangat erat antara yang ada di kota dengan yang ada di desa. Selama ini kami bekerja dengan warga di desa untuk bagaimana tetap mempertahankan keragaman pangan dalam kaitannya dengan kedaulatan pangan. Kami rasa masih kurang kalau misalnya tidak menyebabkan orang – orang di kota pada dasarnya merupakan konsumen dari desa”, kata Danny.

Terkait dengan kedaulatan pangan, kata Danny, Perkumpulan PIKUL juga telah melakukan berbagai kegiatan di desa, tetapi lebih pada aksi. “ Kalau di desa aktivitas kami lebih pada aksi. Jadi kami bekerja dengan warga untuk mempelajari bagaimana keragaman pangan mereka, bagaiaman pengetahuan mereka dan bagaimana kemudian mereka terpengaruh dengan konteks – konteks politik pangan yang merubah mereka punya kebiasaan yaitu kebiasaan produksi dan konsumsi”, ujar dia.

Dari sisi keberagaman pangan warga di mayoritas kami kerja itu tinggi sekali. Namun keragaman itu tidak muncul di meja makan. Mereka banyak sekali hasil di kebun yang selama ini mereka makan, tapi sekarang tidak muncul lagi. Pada hal bicara soal keberagaman ini sangat terkait. Ini ada hubungannya juga kebijakan – kebijakan politik yang diambil negara yaitu makan nasi, jagung dan sebagainya.
“ Kami juga menemukan ada kaitan erat warga di desa misalnya perlahan sudah mulai melupakan pangan lokal dan mulai mengganntinya dengan nasi. Ini bukan berarti tidak boleh, kalau tidak dijaga maka resiko kedalautan pangan mereka dalam jangka panjang. Apa lagi sekarang perubahan iklim yang membuat mereka sering gagal tanam yang mengakibatkan produksi menurun”, jelasnya.

Oleh karena itu, dengan pelatihan ini diharapkan 30 – 40 orang pemuda – pemudi di Kota Kupang menyadari bahwa penting untuk mengkampanyekan kedaulatan pangan. Terutama mendorong pangan lokal agar menjadi bagian penting dari kedaulatan pangan di NTT.

“ Jadi harapan kami mendapatkan pendukung – pendukung terutama anak – anak muda sehingga kedepan melakukan kampanye yang lebih luas lagi”, tambah dia. (Ang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *