Puluhan Ribu Peserta Ikut Pawai Paskah

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Puluhan ribu peserta mengikuti pawai Paskah
Tahun 2017, yang diselenggarakan Pengurus Pemuda Sinode Gereja Masehi
Injili Di Timor (GMIT) di Kota Kupang, Senin (18/4/2017) siang.
Sebanyak 82 rombongan yang ikut dalam prosesi pawai kemenangan Paskah
yang ke – 21 tersebut, terdiri dari GMIT (Klasis Amarasi Timur,
Sulamu, Semau, Kupang Timur, Kupang Tengah, Kupang Barat dan Klasis
Kota Kupang sebanyak 50 rombongan), Denominasi Kristen dan Persekutuan
Doa 12 rombongan, Organisasi Lintas Agama 2 rombongan, Sekolah,
Akademisi dan Perguruan Tinggi 2 rombongan, OKP, Yayasan dan LSM 16
rombongan, dengan kisaran 50 – 350 orang di setiap rombongan.
Panjang rombongan itu diperkirakan mencapai empat kilometer. Sedangkan
penonton yang menyaksikan ibadah dalam bentuk dramaturgi diperkirakan
lebih dari 200 ribu orang,
Peserta pawai Paskah itu dilepas Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans
Lebu Raya, mengambil star dari depan Gereja (GMIT) Anugerah El Tari
melalui rute jalan El Tari, jalan Sudirman, jalan Urip Sumoharjo,
jalan Ahmad Yani, jalan Timor, dan finish depan Gereja Talitakumi
Pasir Panjang.
Dalam acara pelepasan prosesi pawai Paskah, dihadiri Ketua Majelis
Sinode GMIT, Pdt. Mery Kolimon, Anggota DPR RI, Anita Gah, Anggota DPD
RI, Ibrahim Agustinus Medah, Forkopimda NTT serta undangan lainnya.
Ketua Pemuda Sinode GMIT, David Natun mengatakan, Paskah adalah salah
satu perayaan umat kristiani yang sangat penting. Paskah adalah hari
di mana Yesus sang Putra Allah rela mati di kayu salib untuk menebus
dosa – dosa manusia, dan bangkit kembali dari kematian.
Ia mengatakan, Paskah selalu diawali dengan tujuh minggu sengsara yang
berujung pada Jumat Agung, dan sekarang kita merayakan kebangkitan
Tuhan Yesus yang meyakinkan kita, Kristus sudah bangkit. Dan Kristus
yang bangkit adalah Tuhan yang solider dan berbalas kasih kepada
manusia dan kepada kita semua manusia yang berdosa.
Karena itu, Paskah kiranya kita jadikan sebagai ajang untuk
merefleksi, ajang untuk memperbaiki hubungan, baik hubungan antar
sesama manusia, hubungan dengan alam dan lingkungan dan terlebih
hubungan dengan Tuhan.
“ Kita terus berupaya keras membenahi diri, melakukan yang terbaik
agar semakin hari pelaksanaan prosesi kemenangan Paskah semakin
berkualitas. Dan kami punya harapan besar kegiatan ini bukan hanya
menjadi milik Pemuda GMIT, tetapi menjadi miliki kita semua sehingga
dari padanya kita saling bahu membahu untuk melakukan yang terbaik.
Paskah yang semakin berkualitas menjadi milik semua, di cintai dan
dinanti-nantikan”, kata David Natun.
Sementara Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Mery Kolimon mengatakan,
perayaan Paskah kali ini mengangkat tema “ Kebangkitan Kristus
Membebaskan kita dari Kuasa Kematian”.
“ Tema ini menegaskan makna peristiwa Paskah sebagai bagian dari karya
Tuhan Allah untuk membebaskan kita semua, tidak hanya manusia tapi
seluruh ciptaan dari belenggu dosa dan kematian. Terhadap kuasa
kematian itu, Allah sendiri bertindak, sehingga manusia beroleh
harapan bahwa hidup ini tidak sia – sia”, katanya.
Akhir – akhir ini pertanyaan lokal mengalami banyak kemunduran, tidak
sedikit petani yang meninggalkan lahannya dan menekuni pekerjaan lain,
kondisi ini menambah kompleksitas masalah kemiskinan, mereka yang
berpindah ke luar daerah sebagai pekerja migran tanpa bekal
ketrampilan memadai, rentan menjadi korban perdagangan orang.
“ Dalam rangka keprihatinan gereja terhadap realitas kemiskinan kami
mendorong jemaat – jemaat GMIT untuk memanfaatkan moment perayaan
Paskah sebagai kesempatan melakukan langkah – langkah penyadaran dan
pemberdayaan di bidang pertanian”, kata Mery Kolimon.
Ia juga memberi apresiasi kepada Pengurus Pemuda GMIT yang tidak saja
menyelenggarakan pawai Paskah, tapi juga telah dan sedang mengupayakan
gerakan kembali mencintai tanah dan pertanian.
Menurut Kapolres Kupang Kota, kata Mery Kolimon, bahwa sepanjang
perayaan Paskah angka kriminalitas di Kota Kupang berkurang. “ Beliau
berpesan agar semangat Paskah itu terus dihidupi. Kalau sepanjang
tahun kita menghidupi semangat Paskah maka angka kriminalitasi di Kota
Kupang bahkan di NTT akan berkurang”, katanya.
Gubernur Frans Lebu Raya mengapresiasi kepada Pengurus Pemuda GMIT
yang menyelenggarakan pawai Paskah setiap tahun. Ia juga berharap
tetap menjaga kerukunan, toleransi dan kedamaian di NTT.
“ Mengapa saya terus hadir dalam prosesi pawai kemenangan Paskah,
karena saya memahami prosesi ini dimaksudkan untuk kita terus menerus
merenungkan, menghayati penderitaan Kristus sampai mati, dan sampai
bangkit. Kita terus menerus menghayati bahwa Yesus Kristus mau
berkorban untuk kepentingan kita semua. Oleh karena itu, harapan saya
adalah supaya kita juga mau berkorban untuk kepentingan banyak orang,”
kata Gubernur Lebu Raya.
Pada kesempatan itu, Gubernur mengajak para hadirin dan Pemuda GMIT
bersama – sama berkorban dan berjuang untuk kepentingan membangun
daerah ini, membuat masyarakat semakin baik dan semakin sejahtera.
“ Saya berterima kasih kepada Pemuda GMIT. Saya setuju harapan Pemuda
GMIT bahwa prosesi kemenagngan ini adalah prosesi kemenangan Paskah
bersama. Karena memang milik kita bersama supaya kita menghayatinya
secara bersama – sama dan saya minta supaya Paskah yang setiap tahun
berjalan aman terus aman ke depan”, ujarnya.
Ia juga menghimbau kepada Pemuda GMIT mengajak teman pemuda untuk
berjuang bersama – sama, mewujudkan damai di sini, dan damai dari NTT
untuk Indonesia. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *