MADIUN, beritalima.com- Ketua Tim Penggerak PKK Kota Madiun, Jawa Timur, Ny. Yuni Setyawati Maidi (istri Walikota Madiun, H. Maidi-red) meraih penghargaan tertinggi dari Pemerintah Pusat melalui BKKBN RI. Yakni, Anugerah Manggala Karya Kencana 2022.
Prosesi penyerahan penghargaan berlangsung bersamaan dengan Webinas, Dialog, dan Apresiasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang terselenggara di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu 6 Juli 2022.
Penghargaan bergengsi ini diberikan, tak lepas dari peran Yuni yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk, Keluarga Berencana (KB) dan Pembangunan Keluarga.
Atas capaian ini, Walikota Madiun, H. Maidi, memberikan apresiasi kepada Ketua TP PKK Kota Madiun.
“Selama ini, PKK bersinergi dan berjalan berdampingan bersama untuk mendukung program Pemkot Madiun. Tak terkecuali dalam upaya penurunan angka Stunting dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,’’ ucap H. Maidi.
Untuk diketahui, angka Stunting di Kota Madiun saat ini berada pada posisi 12,4 persen. Angka ini di bawah target nasional, yakni 14 persen. Meski begitu, walikota terus memacu seluruh pihak terkait, termasuk PKK, untuk dapat menurunkan angka Stunting hingga 0 persen.
Sejumlah program telah dijalankan untuk membantu mengatasi Stunting. Salah satunya, melalui program Kampung KB. Juga, memberikan pendampingan dan penyuluhan terhadap calon pengantin, calon ibu, ibu hamil, hingga ibu menyusui.
Tidak hanya itu, program Keluarga Berencana juga dijalankan dengan mencegah pernikahan dini, kehamilan beresiko, kehamilan tidak terencana, hingga program KB untuk mengatur jarak kelahiran.
Sementara itu, Kepala BKKBN Pusat, dr Hasto Wardoyo SpOG (K). mengatakan, sesuai pesan Presiden Joko Widodo, Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 dalam rangka percepatan penurunan stunting 14 persen tahun 2024, keluarga muda terus menjadi perhatian utama. Karena keluarga-keluarga muda yang masih bisa hamil dan melahirkan anak-anaknya.
“Perlu saya sampaikan kepada gubernur, walikota serta bupati, bahwasannya generasi muda kita 24,4 persen mengalami stunting, sementara yang 9,8 persen inditional disabel, kemudian yang 5 persen, 1 persen autisme dan yang 3 persen difabel, sehingga generasi muda kita yang kurang optimal itu sudah hampir 40 persen lebih. Semua itu disebabkan oleh masalah stunting,” terang Hasto. (Kmf/editor Dibyo).
Ny. Yuni Maidi (kiri).