BANYUWANGI,Beritalima.com – Menyikapi keluhan masyarakat terkait sejumlah titik jalan berlubang yang kembali memakan korban diwilayah Desa Tampo Kecamatan Cluring, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banyuwangi memastikan akan segera melakukan peninjauan lapangan untuk mengetahui tingkat kerusakan jalan yang dikeluhkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Banyuwangi, Dr. Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, M.Si. yang akrab disapa Yayan itu tidak tinggal diam atas laporan kerusakan jalan yang berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Menurutnya, langkah awal yang akan dilakukan adalah mengecek langsung kondisi di lapangan guna menentukan jenis penanganan yang tepat.
“Setiap laporan kerusakan jalan akan kami tinjau di lapangan terlebih dahulu. Dari hasil pengecekan itu, baru bisa ditentukan apakah cukup dengan penambalan atau perlu penanganan lebih besar,” ujar Yayan.
Ia menjelaskan, apabila hasil tinjauan menunjukkan kerusakan bersifat ringan, maka penanganan akan segera dilakukan melalui Satgas Jalan Berlubang yang tersebar di empat UPTD sesuai wilayah masing-masing. Satgas tersebut disiapkan untuk merespons cepat kerusakan jalan yang masih memungkinkan dilakukan tambal sulam.
Namun demikian, untuk kerusakan jalan berskala besar yang membutuhkan perbaikan menyeluruh, Yayan mengakui penanganannya harus menunggu ketersediaan anggaran tahun 2026. Hal ini disebabkan keterbatasan anggaran berjalan serta skala prioritas pembangunan infrastruktur.
“Kalau kerusakannya besar, tentu membutuhkan anggaran cukup besar juga, sehingga penanganannya menunggu penganggaran tahun depan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yayan juga mengajak masyarakat agar ikut berpartisipasi aktif dalam menjaga kondisi jalan. Menurutnya, peran warga sangat penting untuk mempercepat penanganan sekaligus memperpanjang usia jalan.
Ia meminta masyarakat untuk melaporkan kerusakan jalan melalui kanal pengaduan resmi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan menyertakan titik koordinat lokasi yang jelas, sehingga petugas dapat segera melakukan penanganan.
Selain itu, Yayan juga mengimbau pengguna jalan, khususnya kendaraan angkutan, agar tidak melebihi batas muatan karena beban berlebih dapat mempercepat kerusakan lapisan aspal. Ia juga menekankan pentingnya penanganan genangan air di bahu jalan.
“Kalau ada genangan air, mari kita bantu mengalirkan. Air yang menggenang di badan jalan sangat mempercepat kerusakan aspal,” ujarnya.
Tak kalah penting, Yayan mendorong adanya koordinasi aktif antara pemerintah desa atau kelurahan bersama camat setempat, agar permasalahan jalan di wilayahnya dapat dibahas dan dicarikan solusi bersama.
“Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat, kami berharap kondisi jalan bisa lebih terjaga dan risiko kecelakaan dapat diminimalkan,” pungkasnya. (Red//B5)








