PAMEKASAN – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 93 desa tersebut di kabupaten Pamekasan diharapkan sebagai momentum masyarakat untuk mengevaluasi Kepala Desa yang tidak mempunyai program dan Rencana Strategis (Renstra) pembangunan yang berbasis desa.
Menurut Founder/Direktur Pusat Studi dan Advokasi Masyarakat Pedesaan Indonesia (PUSAKA DESA) Hosnan Riyadi, ada tiga tugas pokok pemimpin (Kepala Desa) yang harus dirasakan masyarakat seperti yang tertuang dalam Tri Sakti Bung Karno.
Pertama berdaulat dalam politik, kerua berdikari di bidang ekonomi, demi terwujudnya desa mandiri, dan ketiga berkepribadian dalam kebudayaan.
“Perlu masyarakat pahami bahwa Pilkades bukan hanya sekedar suksesi pemilihan kepala desa, akan tetapi sebagai sarana untuk menentukan perubahan ke arah yang lebih berkemajuan,” ucap pria yang sering disapa akrab Adit ini. Selasa, (09/4/2019).
Adit menambahkan, dengan lembaga yang ada nama ‘desa’nya, Pusaka Desa menjadi lembaga yang siap membantu dan mengadvokasi permasalahan masyarakat pedesaan. Sehingga lembaga ini saling bersinergi untuk memberi solusi pada masyarakat.
“Program konkritnya di lembaga kami, meliputi pemberdayaan dan pendampingan masyarakat di pedesaan khususnya, dalam sektor akses layanan publik, pemberdayaan ekonomi yang berbasis desa,” pungkasnya.
Lanjut Adit, program-program kelembagaannya akan rutin menganalisis, mengadvokasi kebijakan-kebijakan pemerintah yang bersentuhan dengan hajat hidup masyarakat desa.
“Saya berpesan kepada semua masyarakat, agar memilih calon pemimpin (Kepala Desa) yang mempunyai Kapabilitas, Leadership dan Visioner,” harapnya. (ari)