TULUNGAGUNG, beritalima.com- Dengan ditemukannya kasus polio di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pihak terkait melakukan penyelidikan epidemiologi. Sehingga menjadikan dasar bagi Kementrian Kesehatan untuk mencanangkan program pemerintah berupa imunisasi pemberian vaksin sub PIN polio pada anak.
Sub PIN polio diberikan untuk melengkapi imunisasi polio yang sudah diberikan imunisasi dasar pada balita.
Pun demikian dengan UPT Puskesmas Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur.
Kepala UPT Puskesmas Ngantru, dr. Dedi Hariyanto, mengatakan, tujuan pelaksanaan SUB PIN golio untuk memberikan kekebalan kepada anak-anak guna memutus rantai penularan virus polio.
Pemberian imunisasi dengan vaksin polio, diberikan dengan 2 tetes VDPV2 (Vaccine Derived Polio Viruses Type 2) merupakan virus yang bermutasi dari vaksin polio tipe 2.
“Imunisasi Sub Pin Polio diberikan 2 kali dengan interval waktu 1 bulan antara pemberian pertama dan kedua,” terang dr. Dedi, Selasa, (14/5/2024).
Untuk sasaran imunisasi Sub Pin polio, lanjutnya, sebanyak 3.604 untuk anak-anak umur 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
“Jadi imunisasi Sub Polio diberikan pada semua anak, entah itu yang sudah mendapat polio dalam imunisasi dasar maupun yang belum. Semua diberikan imunisasi sub polio,” tambahnya.
Untuk tempat pemberian imunisasi, paparnya, tersebar di 33 Posyandudi desa wilayah kerja Puskesmas Ngantru. Yaitu Desa Bendosari, Ngantru, Pulerejo, Pojok, Kepuhrejo, Mojoagung, Batokan dan Banjarsari untuk anak 0-5 tahun.
Sedangkan pemberian imunisasi pada anak sekolah 5-7 tahun, diberikan di 27 TK/PAUD yang tersebar di desa wilayah kerja Puskesmas Ngantru.
“Bila pada saat pemberian imunisasi anak berhalangan atau tidak mendapatkan imunisasi, akan dilakukan sweeping dan diberikan imunisasi susulan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, penyakit polio memiliki karakteristik berupa anak lumpuh, layu dan sifatnya mendadak dalam 14 hari. (Dst).