Kota Bima NTB
,Qori’ah asal Kota Bima, Khairunnisah, yang meraih juara I cabang tilawah tingkat Dewasa utusan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada ajang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Nasional di Mataram beberapa waktu lalu, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Bima, lebih-lebih kepada Bapak Walikota dan Wakil Walikota Bima. Disela-sela aktifitasnya sebagai seorang pegawai honorer pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bima kemarin, Ia mengatakan dengan tulus, bahwa dirinya tidak akan pernah melupakan jasa Pemerintah Kota Bima yang selama ini telah membesarkan namanya. Ia juga mengakui secara jujur bahwa apa yang Ia lakukan semata-mata untuk mengembangkan pengetahuan yang Ia miliki, tidak ada sedikitpun niatnya untuk menjauh dari Kota Bima, yang selama ini telah banyak berjasa untuk dirinya, ungkapnya.
Sekilas Ia juga menceritakan bahwa dirinya mengikuti ajang MTQ Nasional ke XXVI utusan NTT karena diminta oleh Pemerintah Kabupaten Ende, yang merupakan Daerah tempat Khairunnisah dilahirkan, dan kedua orang tuanya memang berasal dari Kabupaten Ende. Atas permintaan masyarakat dan keluarga Ia merasa terpanggil untuk mencoba ikut ajang tersebut. Ia juga tidak pernah menduga bahwa dirinya mampu meraih juara I pada MTQ Nasional golongan tilawah tersebut. Namun diakuinya dirinya seperti ini berkat motivasi yang kuat dari Ust. M. Sidik H. Idris Pimpinan Pondok Assidiqiyah Penatoi Kota Bima. Beliau telah mengajarkan Tilawah sampai saat ini. Tak ketinggalan Tuan Guru H. Ramli Ahmad, H. Ridwan Umar, Ust. Ilyas HM. Nur, dan lain-lain, yang selama ini telah banyak berjasa membimbing dirinya. Tak ketinggalan motivasi terhebat dari Qoriah Internasional dari Ambon Mastia Lestaluhu.
Khairunnisah saat ini tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti MTQ Internasional yang dilaksanakan di Negara Malaysia bulan Mei 2017 mendatang, Ia berharap kepada para Generasi agar terus belajar dibarengi dengan ikhtiar dan doa. Ia juga mengutip kalimat Ust. H. Ramli Ahmad bahwa “Membaca Al Quran tidak sekedar membaca, tetapi harus dengan ikhlas”. Ungkapnya. (SUKUR)