Qosim VS Yani Pertarungan Gajah di kabupaten Gresik

  • Whatsapp
Qosim VS Yani Pertarungan Gajah di Kabupaten Gresik

MENEROPONG SKILL QOSIM DAN YANI DI STADION GEJOS

Figur seorang Qosim, dikenal pintar dalam mengolah kalimat. Gayanya di atas panggung selalu dipenuhi dengan retorika. Qosim, memang seorang pejabat yang jago publik speaking dalam komunikasi formal. Tetapi publik mencatat, leadership dari seorang Qosim selama 10 tahun jika diukur menggunakan ilmu geometri antara program yang dijanjikan kepada masyarakat dengan implementasi kebijakannya jarang ada yang kongruen. Hasilnya publik harus menelan pil pahit 


Jika ada dua variabel yang memiliki rasio tetap, maka kedua variabel tersebut dinamakan berbanding lurus. Tidak salah jika publik menilai kebijakan pemkab gresik dalam tampuk kekuasaan Sambari yang diwakili Qosim hanyalah sebatas retorika. Karena variabel “janji program” dengan variabel “realisasi dalam kebijakan yang dihasilkan” selalu berbanding terbalik. Artinya tidak ada tetapan proporsionalitas dalam matematika politik seorang Qosim. Sehingga apa yang dibangun Sambari dengan Qosim selama 10 tahun, tidak berbanding lurus dengan harapan luas masyarakat gresik.
Yani, figur pemuda yang baru lahir di dunia politik. Kemunculan Yani adalah anti-tesis dari seorang Qosim. Yani tidak pandai dalam mengolah kalimat. Gayanya di atas panggung minim dengan retorika. Yani, memang kurang jago publik speaking dalam komunikasi formal. Tetapi publik melihatnya sejak menjabat ketua dewan, Yani cenderung lebih dominan action ketimbang acting. Berbagai gebrakan dilakukannya.


Qosim sebagai wakil Bupati punya andil atas ketidakmampuan SQ merealisasikan visi misi nya, dan itu sudah bisa kita saksikan bersama, leadership Qosim terlihat sangat lemah. Kelemahan leadership Qosim bisa kita saksikan di video yg beredar di medsos saat acara “kampanye” di depan pelaku UMKM. Qosim menimpakan semua kesalahan ke kepala dinas dan jajarannya, atas tidak adanya perhatian pemerintah Kabupaten ke UMKM di depan publik (pelaku UMKM).


Yani, sebagai politisi pendatang baru, mampu mengeksekusi beberapa persoalan tanpa mengobral janji-janji angin surga. Contohnya : 
1. Yani menyelamatkan nasib Gresik United (GU). GU yang semula di tahun 2017 masih bertengger di Liga 1. Pada tahun 2018 mengalami degradasi ke Liga 2. Dan di tahun 2019 GU justru terperosok ke Liga 3 pra nasional. Problemnya pada pengelolaan di bawah manajemen anak Sambari yang tidak serius. 


2. DPRD Gresik yang diketuai Yani mengadakan dialog penyelesaian kali lamong dengan menghadirkan Emil Elistianto Dardak wagub Jatim, Syafiudin anggota komisi V DPR RI beserta kades dan warga dari desa terdampak. Tapi Sambari – Qosim yang jadi eksekutor justru tidak hadir. 
3. Yani memutuskan memindah pengoperasian bongkar muat batu bara yang sebelumnya memberikan dampak polusi bagi warga kroman, kemuteran dan lumpur. Hasilnya sekarang udara di sekitar pelabuhan menjadi bersih dan warga setempat membuat wisata gladak warna-warni yang mendadak Viral.  4. Selaku ketua dewan, Yani mendorong anggota dewan gresik untuk bersama-sama menolak JPS dari APBD Pemkab gresik yang awalnya Sambari – Qosim ngotot penyaluran JPS untuk 116 ribu KK dalam bentuk sembako. Lalu Yani meminta pemkab Gresik mengganti sembako dengan uang tunai. Semula pemkab Gresik menganggarkan cuma 200ribu per KK, namun Yani tidak sepakat dan minta dinaikkan menjadi 600ribu per KK.


Indikator kinerja Yani yang belum setahun ini memperlihatkan kalau leadership stylenya tidak suka dengan gaya bertele-tele, over acting dan terlalu banyak kompromi apabila berurusan dengan hak-hak masyarakat. Usia Yani yang relatif masih muda membuatnya cukup energik dan lincah di lapangan. 
Jika dianalogikan dalam dunia sepak bola. Pola permainan Yani di lapangan politik dan pemerintahan sebelas-dua belas dengan David Beckham. Langit Old Trafford menjadi saksi kemampuan shooting Beckham yang akurat, one shot one goal tanpa banyak dribbling. Jarang sekali Beckham mengocek bola dan melewati satu, dua atau tiga pemain sekaligus karena Beckham memang tidak pandai beretorika di lapangan. Beckham juga kurang lihai mengolah si kulit bundar. Tapi Beckham mampu melakukan eksekusi-eksekusi tendangan jarak jauh hingga goal saat kondisi rumit di pertahanan lawan. 


Gejala kemunculan Yani juga hampir mirip dengan Beckham. Awal masuk ke skuat senior Manchester United, Beckham mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak dengan alasan usianya yang masih muda. Beckham dianggap belum layak karena minimnya modal pengalaman. Tetapi potensi dari seorang Beckham saat itu dapat ditangkap dengan baik oleh Sir Alex Ferguson. Pada akhir musim, Beckham membuktikan keraguan pihak-pihak yang semula mengecamnya dengan memenangi Premiership dan FA Cup. 


Hari-hari ini kondisi persoalan di Gresik sangatlah kompleks. Untuk membawa kesebelasan Gresik berjaya di lapangan politik dan pemerintahan, dibutuhkan figur pemain yang mampu melakukan eksekusi-eksekusi bola jarak jauh dengan akurasi tinggi untuk bisa masuk ke gawang lawan. Terlalu banyak dribbling sangat beresiko digagalkan central back pemain lawan dan terjadi kemelut di depan gawang.


SIAPAKAH SOSOK PEMAIN ITU? MASA DEPAN GRESIK ADA DI TANGAN ANDA.(yul) 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait