Raih IPK 3,97, John Dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik ITS  

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com-

Memimpikan kebermanfaatan bagi sesama, mahasiswa Departemen Desain Produk Industri (Despro) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Johnathan Philbert terus berdedikasi menimba ilmu dan mengembangkan diri di Kampus Pahlawan ini.

 

Dedikasinya tersebut berbuah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97 dan berhasil menobatkannya sebagai wisudawan sarjana terbaik pada perhelatan Wisuda ke-130 ITS, Sabtu (21/9/2024) mendatang.

 

Menginjakkan kaki di ITS sejak tahun 2020, pemuda yang akrab disapa John ini mengisahkan perjalanan pendidikannya. John yang tertarik dalam bidang desain dan transportasi itu memantapkan hati untuk mengenyam pendidikan di Departemen Desain Produk Industri.

 

“Saat itu sempat tertolak kampus impian lainnya, tetapi ITS nyatanya menjadi jawaban atas penantian saya selama ini,” tutur pemuda kelahiran Bandung, 23 September 2001 ini.

 

Mengilhami kegagalan sebagai tantangan, John muda menggemari belajar sebagai jati diri. Selama empat tahun berkuliah, ia mengaku giat mengulas seluruh materi kelas dan bekerja ekstra dalam setiap tanggung jawab yang diembannya, entah itu tugas kuliah ataupun keaktifan diri.

 

“Tidak disangka hasilnya selalu melebihi standar dan berbuah baik,” beber John penuh syukur.

 

Tidak hanya melebarkan sayapnya pada hal akademik, John juga tak ayal mengembangkan diri pada bidang pengembangan lain. Ia juga menjajal keilmiahan, manajerial, bahkan kewirausahaan.

 

Salah satu ketertarikannya tersebut diwujudkannya dengan menjadi Kepala Biro Pengkaderan Himpunan Mahasiswa Desain Produk (HIMAIDE) ITS.

 

“Saya belajar banyak, terutama dalam hal kerja sama dan komunikasi dengan sesama,” ungkap anak pasangan Ruth A Darmawan dan almarhum Gunawan Tjiptorahardjo tersebut.

 

Lewat HIMAIDE, John mendapatkan relasi dan keyakinan untuk terus bereksplorasi lebih luas lagi di ITS. Ia ingin menampik stigma bahwa andal di akademik berarti meninggalkan kehidupan sosial dan menjadi pasif.

 

“Kenyataannya, menjadi aktif justru mendorong dan membekali saya untuk menghadapi dunia perkuliahan dan pascakampus,” imbuhnya.

 

Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa yang gemar menggambar tersebut tergerak untuk menjadi manusia yang tidak hanya berwawasan luas, tetapi mampu memberi kebermanfaatan untuk orang banyak.

 

Keinginan tersebut ia wujudkan dengan terus memperkaya pengetahuan lewat perlombaan keilmiahan untuk melahirkan sebuah inovasi.

 

Salah satu inovasinya tersebut tercipta pada Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K), yakni produk tas anjing dengan perangkat lacak terintegrasi.

 

“Inovasi ini berhasil mendapat pendanaan dan saat ini tengah dikembangkan menjadi usaha kecil-kecilan,” ungkapnya.

 

Selain keilmiahan dan manajerial, finalis Duta Kampus ITS 2022 tersebut juga menuai pengalaman dengan mengikuti kegiatan internasionalisasi dan pengabdian masyarakat.

 

“Hal ini semata-mata sebagai langkah saya untuk dapat berguna bagi orang banyak,” tegasnya.

 

Namun, ia tak lupa dengan jiwanya sebagai seorang desainer dan sepak terjangnya untuk dunia pascakampus. Ia beberapa kali magang sebagai design intern dan design engineering intern di PT Soca Auto Indonesia dan Science Technopark (STP) ITS.

 

“Lewat kesempatan ini, saya terus memperdalam kemampuan desain demi mampu menghasilkan barang yang berguna bagi orang banyak,” ujar John.

 

Manifestasi mimpi dan keinginannya untuk memberi kebermanfaatan sebagai penggiat seni ini diwujudkan pada petualangan terakhirnya di tahun ke-4 berkuliah.

 

John menuangkan asa mulianya itu pada Tugas Akhir (TA) dalam merancang sepeda motor listrik modular berbahan rotan untuk UMKM Jinggowati.

 

“Sepeda motor listrik ini nantinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan UMKM,” tutur pemuda berusia 23 tahun ini.

 

Harapannya, lanjut John, sepeda motor listrik ini dapat menjadi jawaban atas kebutuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menemukan moda transportasi serbaguna yang efisien.

 

Ia mengatakan, harapannya ini pun selaras dengan respons dari para dosen penguji, teman, dan UMKM itu sendiri.

 

“Besar keinginan saya agar produk ini dapat diproduksi secara massal,” tandasnya penuh harap.

 

John merasa sangat bersyukur dapat menginjakkan kaki di Ibu yang Luhur ITS ini dan mewujudkan dedikasinya lewat banyak bidang pengembangan.

 

Ia tak akan pernah memadamkan bara apinya untuk terus memberi kebermanfaatan lewat karirnya di masa mendatang atau jalan panjang yang akan membentang.

 

“Bahwa sejatinya memberi kebermanfaatan akan membawa hal baik untuk sukma dan jiwa manusia,” tuturnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait