SURABAYA, Beritalima.com |Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mendapat kabar gembira, pasalnya salah satu alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan. Dia adalah Nesya Anggi Puspita, alumnus FKM angkatan 2008 yang berhasil meraih juara pertama dalam perlombaan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Berprestasi Millenial Preneurship tahun 2020 pada kategori handycraft.
Perlombaan itu merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur.
“Sebenarnya dari Bojonegoro terdapat tujuh perwakilan usaha yang ikut lomba, tetapi yang berhasil sampai tahap final hanya saya. Alhamdulillah, pada kategori handycraft saya yang menang,” ucap Anggi, sapaan akrabnya.
Berkat prestasi yang dia raih tersebut, Anggi berkesempatan mendapat penghargaan langsung dari Gubernur Jawa Timur pada Senin (12/10/20), dimana pada hari itu juga bertepatan dengan Hari Jadi Jawa Timur ke-75.
“Saya merasa bersyukur dan senang ketika berhasil mendapatkan penghargaan tersebut,” ceritanya.
Lebih lanjut, Anggi menjelaskan jika perjalanannya dalam membangun sebuah bisnis tergolong tidak mudah. Anggi sempat mencoba berbagai macam bisnis seperti berjualan jilbab, menjadi reseller produk kecantikan dan berjualan parcel lebaran, namun semua bisnis tersebut gagal berkembang.
Dari pengalaman tersebut, sambung Anggi, dia mencoba melakukan evaluasi dan mencari penyebab kegagalan bisnisnya. Hingga pada tahun 2015 terciptalah bisnis kerajinan kayu jati yang terus berkembang sampai sekarang. Bisnis tersebut dia beri nama Grandis Home.
“Selain menjual produk kerajinan kayu jati, saya juga sedang mengembangkan produk serat alam seperti cermin, wall decor, basket, dan lain-lain,” tambahnya.
Anak dan karyawan merupakan motivasi terbesar bagi Anggi untuk terus menjalankan bisnisnya. Anggi mengungkapkan dengan mengelola bisnis dari rumah, dia dapat menghabiskan waktu bersama anak-anaknya sekaligus mengajarkan mereka berbisnis sedari kecil. Selain itu, keberadaan karyawan yang bergantung padanya juga mendorong Anggi untuk kembali bangkit ketika berada dalam posisi terpuruk.
Saat ini, Anggi telah berhasil mengekspor produknya di dua negara yakni Korea Selatan dan Belanda. Ke depan, Anggi bercita-cita dapat mengekspor produknya secara rutin ke lebih banyak negara dengan mengangkat bahan baku lokal dan menggandeng masyarakat sekitar. Tidak hanya itu, dia juga berkeinginan untuk bisa segera bergabung dalam pameran internasional. (yul)