GRESIK, beritalima.com | Keberhasilan atlet Muaythai Surabaya merebut 1 emas, 2 perak dan 2 perunggu membuat Pengkot Muaythai Indonesia (MI) Surabaya terpacu untuk melakukan pembinaan dengan memperbanyak tempat latihan.
Menurut Ketua Umum MI Surabaya, H Andi Baso Juherman, cabor Muaythai baru kali ini dipertandingkan di Porprov Jatim VI, sehingga ia bersama pengurus dan pelatih harus kerja ekstra keras untuk menyusun program latihan.
“Persiapan untuk Porprov memang mepet, tapi ahamdulillan atlet kami bisa meraih medali. Walaupun saya berharap dua emas, tapi satu emas itu sudah bagus,” kata Andi Baso Juherman saat ditemui usai laga final muaythai yang digelar di Wahana Ekspresi Poesponegoro Kota Gresik, Kamis (11/7).
Usai Porprov, ia berjanji akan terus mengembangkan olahraga beladiri asal Negara Thailand ini, bahkan ia akan memperbanyak tempat latihan di Surabaya. “Selama ini kami berlatih di kawasan Thor dan setelah Porprov kita akan perbanyak camp (tempat latihan) untuk menjari atlet,” katanya.
Selain itu ia berharap Pemkot Surabaya bisa memberikan izin agar GOR Pantjasila bisa digunakan untuk menggelar pertandingan Muaythai. “Saya berharap GOR Pantjasila bisa untuk menggelar pertandingan,” katanya.
Ditemui ditempat yang sama, Ketua Umum KONI Surabaya, Hoslih Abdullah berharap pada Porptov VII 2021, Muaythai bisa meningkatkan prestasinya. “Mereka yang berhasil meraih medali bisa dilatih lagi agar prestasinya meningkat,” katanya.
Sementara itu, satu medali emas Muaythai Surabaya diraih oleh Briant Jovanno dikelas 48 kg setelah menang atas Aldento Brillian Bara Pratama (Ngawi). Sedangkan dua perak diraih Fanny Setia Budi (51kg) setelah kalah dari Bangkit Surya Dewangga (Ngawi), kemudian Gala Bawafi Assegaf (63 kg) kalah dari Mujiono (Kabupaten Pasuruan). Sedangkan dua perunggu diraih Arvinda Ardha Yuanita (43kg) dan Handoyo Ganda S (60kg). (rr)