Raja Kesultanan Melaka Darul Islam Hadiri Seminar Telusuri Jejak Islam Kerajaan Jeumpa Laporan : Drs H Suherman Amin

  • Whatsapp

Bireuen,BeritalimaRaja Kesultanan Melaka-Melaka Darus Islam  Duli Yang Maha Mulia (DYMM) Tuanku Raja Noor Jan Shah Ibni Almarhum Yang Amat Mulia Raja Tuah Shah Sultan Melaka Darul Islam Ke-44 dan  Tuanku Putri Mardiah Binti Haji Sayed Yussuf,Permaisuri Sultan Melaka-Melaka Darul Islam serta 25 Datok dan Datin dari Melaka hadir ke Blang Seupeng Bireuen Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen memenuhi undangan Majelis Adat Aceh ( MAA) Bireuen, dalam rangkaian Seminar Meretas Jejak Islam Kerajaan Jeumpa yang dilaksanakan Rabu, 11 Mei 2016 pekan lalu .

          Kehadiran (DYMM) Tuanku Raja Noor Jan Shah bersama Permaisuri Sultan Melaka-Melaka Darul Islam serta 25 Datok dan Datin dari Melaka suatu kebanggaan bagi masyarakat Jeumpa karena memang mereka masih adanya tali keturunan antara Raja Jeumpa di Bireuen – Aceh dengan Sultan Melaka-Melaka Darus Islam.
Bupati Bireuen H Ruslan M Daud dalam sambutannya, ketika membuka Seminar Meretas Jejak Islam Kerajaan Jeumpa mengucapkan selamat datang kepada  (DYMM) Tuanku Raja Noor Jan Shah bersama Permaisuri Sultan Melaka-Melaka Darul Islam serta 25 Datok dan Datin dari Melaka .
H Ruslan M Daud memaparkan bahwa Bireuen merupakan kota yang terkenal kaya dengan sejarah seumpama Bireuen ibukota RI ke-3, Bireuen Kota Juang yang terkenal dengan Sejarah Radio Rimba Raya dan Bireuen Kerajaan Jeumpa . Namun akibat tidak adanya penggakian dan pengembangannya maka sejarah-sejarah pahlawan dan sejarah Islam lainnya nyaris punah.
Terkait hal yang memprihatinkan itulah Seminar yang diadakan MAA merupakan pioner dan langkah awal meretas kembali sejarah Kerajaan Jeumpa untuk membuka kembali lebar-lebar kunci sejarah kerajaan Jeumpa yang ada di Kabupaten Bireuen,yang erat kaitannya dengan Melaka,Brunai Darussalam, Fatabi Thailand an lainnya.
Bupati Bireuen menguraikan sekilas tentang sejarah Raja Jeumpa yang disadur Ibrahim Abduh dari hikayat Raja Jeumpa yang ditulis Tgk Muhammad. Kerajaan Jeumpa yang berada di kawasan perbukitan mulai dari pinggir sungai Peudada di sebelah barat sampai Pante Krueng Peusangan di sebelah timur sekitar abad ke VIII Masehi.
Sedangkan Istana Raja Jeumpa terletak di desa Blang Seupeueng yang dipagari di sebelah utara, sekarang disebut Cot Cibrek Pinto Ubeut. Masa itu Desa Blang Seupeueng merupakan permukiman yang padat penduduknya dan juga merupakan kota bandar pelabuhan besar, yang terletak di Kuala Jeumpa.
Sejarah, sebut Ruslan  merupakan jati diri sebuah bangsa. Karena itu, dia berharap sejarah tentang Raja Jeumpa tersebut bisa menjadi muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah. Ini agar sejarah tersebut tak pudar dan dilupakan oleh generasi penerus nantinya.
Sementara itu Raja Kesultanan Melaka-Melaka Darus Islam Duli Yang Maha Mulia (DYMM) Tuanku Raja Noor Jan Shah dalam kata sambutannya menyebutkan, sejarah hadir tanpa dirancang makanya sejarah Kesultanan Raja Jeumpa perlu digali dan dikembangkan dan dilestarikan.
Pelaksanaan seminar terkait penggakian sejarah Raja Jeumpa sangat perlu sebab perlu pengembangan dan pelestarian sejarah terkait dengan Kesultanan Aceh dan kususnya Raja Jeumpa yang makamnya di Jeumpa Kabupaten Bireuen .
Hal lain seminar perlu dilakukan karena memerlukan pencarian kebenaran sejarah dan bukan pembenaran sejarah apalagi terkait dengan pelestariaannya, sehingga generasi penerus dan pewaris bangsa ke depan jangan meraba-raba tentang sejarah Raja Jeumpa.
Menurut Tuanku Raja Noor Jan Shah yang sangat antusias dan berapi-api pidatonya menyebutkan,  Sejarah terkadang bisa diciptakan tetapi sejarah juga sering hadir tanpa pernah dirancang sebelumnya sebab sejarah bisa juga melahirkan orang-orang tertentu yang sering kita dengar dengan kalimat “ Sejarah terlahir karena Sejarah.” ( ungkapan Steve Jobs) yang menyebutkan pula “ Melupakan sejarah sama dengan menghapus identitas.
Untuk itulah sesuai dengan ungkapan Allen Neven “ History Is actually a bridge conecting the past with the present and pointing the road to the future “ ( Sejarah adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa sekarang yang merupakan titik awal perjalalan untuk masa depan .” Tambah Tuanku Raja Noor Jan Shah.
Sebelumnya, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Bireuen, Drs. Jailani MM dalam lamporannya mengatakan seminar tersebut diikuti 70 orang sementara undangan dalam rangkaian seminar 2000 orang dari berbagai elemen.
Para peserta seminar  selain dari MAA Kabupaten Bireuen, MAA Kecamatan dalam wilayah Bireuen , Perguruan Tinggi, Akademisi, dan tokoh masyarakat juga rombongan dari kerajaan Melaka.
Untuk para nara sumber tambah Jailani dihadirkan, Ketua MAA Aceh, Tgk Abdurrahman Kaoi, dengan judul ‘Asal usul Kerajaan Jeumpa”,  Ir Razuadi MT, Sekda Aceh Tamiang, tentang Koneksi Kerajaan Islam Jeumpa dengan Dinasti Sasnia Persia, Tgk Razali pemerhati sejarah Aceh  mengenai Perkembangan Kerajaan Jeumpa dari masa ke masa.
Sedangkan  Dr Saifullah S.Ag, M.Pd, Rektor IAI Almuslim Aceh Nakalahnya berjudul Kesulthanan Islam Jeumpa dan Islamisasi Nusantara serta Waled Nuruzzahri Samalanga (RAIS Syuriah NU Aceh), Makalahnya Sekilas Tentang Kerajaan Jeumpa dalam pandangan Islam.****
beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *