GRESIK,beritalima.com- Pemilu 2024 mendatang, menjadi momentum untuk meraih suara rakyat sebesar-besarnya bagi seluruh kontestan partai politik.
Kesiapan itu yang akan dimatangkan oleh DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Gresik dengan menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro pada Minggu (11/09/2022).
Ketua DPC PDIP Kabupaten Gresik, Mujid Riduan menyatakan bahwa DPC PDIP Gresik telah melakukan kerja-kerja politik.
“Untuk kegiatan DPC konsolidasi di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) sudah 100 persen,” kata Mujid kepada wartawan.
“Kami juga telah 100 persen pembentukan ranting, sehingga tinggal tunggu SK. Kami juga telah membentuk anak ranting 70 persen,” imbuhnya.
Selain itu, kata Mujid, PDIP Gresik terus keliling dengan melakukan banyak kegiatan konsolidasi dan penggalangan masa.
“Termasuk kegiatan Ketua DPD PDIP Jatim, dan anggota legislatif baik DPR RI, DPRD Propinsi, maupun DPRD Kabupaten,” tutur Wakil Ketua DPRD Gresik ini.
Lebih jauh Mujid menyatakan, bahwa dalam Rakercab PDIP diperluas, juga membahas pencalegan. Sebab, pada 30 September 2024, usulan caleg sudah dikirim ke DPP dan DPD.
“Untuk Pemilu 2024 PDIP Gresik menargetkan perolehan 10 kursi di DPRD Gresik,” terangnya.
Ia lantas membeberkan alasan PDIP Gresik mentargetkan 2024 10 kursi di DPRD di 8 dapil.
“Kenapa 10 kursi. Sebab pada 2024 ada pilkada. Sehingga dengan 10 kursi tidak repot mencalonkan kader untuk maju pada Pilkada,” bebernya
Mujid menambahkan, bahwa DPP PDIP memiliki target hatrick tiga kali pemilu. Atau menang tiga kali berturut turut (Pemilu 2014, 2019, dan 2024)).
Wabup Gresik, Aminatun Habibah menyatakan untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024, harus selalu konsolidasi.
“Saat ini tantangan PDIP Gresik belum pernah menang di pemilu,” katanya.
“Karena itu, jika ditarget 10 kursi, maka harus siap,” imbuh Ketua Bamusi DPC PDIP Gresik ini.
Untuk itu, pesan wabup, jauh hari sebelum 2024, partai sudah mapping kursi untuk mewujudkan 10 kursi.
“Di Kabupaten Gresik ada 8 daerah pemilihan (dapil), jika masing-masing dapat satu kursi, maka harus ada dapil yang dapat 2 atau tiga kursi,” tuturnya.
Ia lantas mencontohkan, di Kecamatan Menganti. Ada 90 ribu pemilih. Maka di wilayah itu minim dapat 2 atau tiga kursi.
“Niatnya harus ditata. Nanti siapapun yang jadi harus bisa mengayomi semua. Untuk kepentingan bersama. Maka tak boleh sikut sikutan. Makanya harus dilakukan kondolidasi,” pintanya.
“Untuk itu, semangatnya harus ditata. Sebab, 2024 tinggal sebentar,” tutupnya.(*)