JAKARTA,- Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, bersama 37 Gubernur lainnya di Indonesia, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) secara daring atau zoom antisipasi Natal 2025 dan Tahun 2026 (Nataru), bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kamis (11/12/2025).
Gubernur Maluku ikuti rakor secara daring dari Ruang Rapat Kantor Badan Penghubung Provinsi Maluku di Jakarta.
Gubernur mengatakan, disela-sela rakor Mendagri dengan semua kepala daerah di Indonesia, itu bertujuan untuk mengkoordinasikan beberapa hal.
Diantaranya, Mendagri beri apresiasi atas kinerja Pemadam Kebakaran (Damkar) se Indonesia. Jelasnya, rakor Mendagri dengan semua kepala daerah di Indonesia, itu bertujuan untuk mengkoordinasikan beberapa hal.
” Pak Menteri mengapresiasi kinerja Damkar se-Indonesia. Karena hasil survei dari lembaga survei independen yang kredibel, kinerja Damkar itu termasuk paling tinggi. Pak Menteri memberi contoh, misalnya kasus kebakaran di Kemayoran yang menelan korban jiwa. Ketika, Damkar di telepon, Damkar langsung merespon dalam waktu 7 menit. Jadi, responding timenya cukup cepat. Nah, Pak Menteri berharap kalau bisa kinerja ini tetap dipertahankan, juga di terapkan pada Damkar seluruh Indonesia termasuk di Maluku,” tutur Gubernur.
Selain itu sebut Gubernur, diingatkan soal antisipasi pemerintah daerah, provinsi maupun kabupaten terkait bencana hidroklimatologi. Bencana hidroklimatologi itu sekarang terjadi di Sumatera dan dasyat sekali itu, termasuk juga di Jawa beberapa tempat.
” Di daerah-daerah lain juga mengantisipasi kejadian serupa. Saya kira ini, koordinasi biasa antara Menteri Dalam Negeri dengan seluruh kepala daerah untuk membicarakan hal-hal yang dipandang perlu. Terutama juga, selain masalah bencana hidroklimatologi terkait dengan persiapan Nataru,” ungkap Gubernur.
Tambahnya, Mendagri mengecek persiapan Nataru pasti akan ada lonjakan penumpang, arus penumpang barang dan sebagainya dan itu diingatkan. Seperti biasa, persiapan Nataru kita sebagai kepada daerah harus memastikan misalnya soal ketersediaan pangan. Seperti, pangan beras, jagung, bawang, cabai, daging ayam, daging sapi, dan komoditas yang digunakan masyarakat itu tersedia apakah cukup atau tidak.
” Dalam konteks Maluku, laporan yang saya terima sebagai Gubernur itu pasokan bahan pangan ini aman. Mulai dari beras, jagung, telur, daging ayam, daging sapi, minyak, goreng, dan sebagainya itu tersedia cukup untuk kebutuhan sampai 3 bulan ke depan. Jadi, kami berharap dengan demikian, maka tidak perlu ada terjadi inflasi atau lonjakan harga karena keterbatasan pasokan,” tutup Gubernur.
Rakor secara daring, Gubernur didampingi Saipul Patta yang menjabat Kepala Badan Penghubung Provinsi Maluku di Jakarta. (ulin)








