Yogyakarta, beritalima – , Rapat Koordinasi Sinkronisasi Pengembangan Perfilman Tahun 2017 yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Perfilman Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 16-18 Februari 2017.
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP yang membuka kegiatan tersebut di P4TK Seni & Budaya, Jl. Kaliurang KM 12,5 Sukoharjo – Yogyakarta, memberi kata sambutan dengan mengenang masa kecilnya yang suka pergi menonton film ke bioskop bersama teman-teman dan kadang dengan ayah ibu beserta saudara-saudaranya.
“Bioskop Daerah sekarang sudah mati. Sangat disayangkan perubahan sosial budaya sudah menggerus cara menonton film dengan drastis dimana hanya masyarakat tertentu yang bisa menonton film-film di bioskop yang ada saat ini”.
“Perlu dimatangkan lagi pola-pola untuk menggali keunggulan daerah masing-masing dalam membuat film sehingga dikemudian hari akan tercipta film-film yang bisa saling berbagi dari satu daerah ke daerah lainnya di Tanah Air ini. Dengan banyaknya film yang dibuat oleh pemerintah daerah maka banyak pula bioskop-bioskop yang akan hadir di tiap Kabupaten/Kota se-Indonesia”, lanjut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Oleh karenanya, menjadi suatu tantangan berat bagi semua elemen dalam memulihkan dan menggairahkan perfilman Indonesia secara nasional, tidak saja memajukannya.
Hal luar biasa akan terjadi dalam perfilman ketika komunitas perfilman dan industri perfilman digerakkan, yang tentunya didukung oleh pemerintah pusat dan daerah.
Diharapkan dari kegiatan ini dapat mensimbiosiskan antara pembuat film, penggemar/penonton film dan pemerintah dalam bersepakat untuk ambil bagian dalam kemajuan perfilman Indonesia secara bersama dan produktif.
(Rov)