Ramadhan, Bulan Penuh Kemurahan Hati

  • Whatsapp

Dr. Lia Istifhama, M.E.I. (Ketua Yayasan Universitas Islam Taruna)

Diterangkan dalam Kitab Durratun Nasihin, bahwa Allah Ta’ala pernah berfirman kepada Nabi Musa a.s:

“Sesungguhnya aku memberikan kepada umat Muhammad dua cahaya. Supaya mereka tidak terkena bahaya dari dua kegelapan. Musa bertanya apakah kedua cahaya itu ya rugi? Allah Ta’ala menjawab cahaya Ramadhan dan cahaya Al Quran. Musa bertanya lagi, dan apakah kedua kegelapan itu Ya Rabbi? Allah Ta’ala menjawab, kegelapan kubur dan kegelapan hari.”

Cahaya yang menaungi manusia selama bulan Ramadhan, merupakan cahaya yang identik dengan kebaikan dan kemurahan hati.

Cahaya tentang kemurahan hati yang dijelaskan dalam Kitab Durratun Nashihin karya Imam Al-Khubawy ini, merupakan salah satu bahasan dalam keutamaan bulan Ramadhan. Dinukilkan dari kitab Misykat al-Anwar karya Imam Al-Ghozali, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah Ta’ala pada setiap jam di bulan Ramadhan, membebaskan enam ratus ribu orang dari neraka. Di antara mereka (adalah) yang sepatutnya mendapat siksa (kemudian bebas), sampai tiba Lailatul Qadar. Sedang pada malam Qadar itu, Dia membebaskan sebanyak orang yang dibebaskan sejak awal bulan. Dan pada Hari Raya Fitrah, Dia membebaskan sebanyak orang yang dibebaskan sejak awal bulan sampai Hari Raya Fitrah itu. (Durratun Nasihin, dinukil dari Kitab Misykat al-Anwar karya Imam Al-Ghozali).

Dengan begitu, bulan Ramadhan bukan hanya identik dengan keberkahan dan penghambaan diri penuh cinta kepada Sang Pencipta, melainkan juga Maha Pemurah dan Maha Pengasihnya Sang Pencipta kepada manusia. Oleh sebabnya, marilah kita menyambut bulan suci ini dengan suka cita dan penuh kebahagiaan, sesuai teladan Rasulullah SAW:

Bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa merasa gembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah mengharamkan tubuhnya terhadap neraka.” (Durratun Nasihin).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait