Ramadhan pertama tanpa kakek

  • Whatsapp

beritalima.com | Bulan yang penuh berkah tanpa kehadirannya hampa terasa, seperti ada yang hilang. Ramadhan tahun ini merupakan tahun pertama tanpa kehadiran seorang kakek. Suasana rumahpun menjadi berbeda tanpa kehadiranmu. Di saat kami ingin menjalankan shalat tarawihpun terasa ada yang kurang, karena tak ada dirimu. Aku terbayang suaramu sewaktu menjadi imam shalat tarawih. Dia bernama Kh Muchsin Marjuk. Pria kelahiran Serang, 10 mei 1935. Dia merupakan ayah dari orangtua ibuku.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang selalu dinantikan oleh masyarakat. Banyak perbedaan pada bulan ini dengan bulan-bulan biasanya. Pada bulan ramadhan banyak penjual takjil di pinggir jalan, sahur dan berbuka puasa bersama keluarga, berbuka puasa bersama orang-orang terdekat ataupun bersama orang-orang yang jarang bertemu dengan kita, salat tarawih berjamaah, dan tadarus bersama. Suasana Ramadhan sangat ramai dan gembira, tetapi Ramadhan kali ini pasti berbeda dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah menghimbau kita semua agar Dirumah saja menjaga jarak, agar tak tertular covid-19.

Kakekku telah meninggal dunia tahun lalu tepatnya bulan agustus, beliaulah pahlawan sekaligus orang yang aku kagumi, bagaimana aku tidak mengagumi beliau, bagiku beliau orang yang sangat berjasa dikeluarga orang yang sangat mulia terhadap keluarga sayang dan perhatian kepada keluarga.

Beliau telah mendirikan pondok pesantren tahun 1983 hingga sekarang, dari tahun 1996 sampai 2004 sempat menjadi salah satu anggota DPR Kabupaten Tanggamus Lampung dua periode beliau menjabat sebagai anggota DPR, bukan hanya itu beliaupun membantu mendirikan sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliya, lalu beliau diangkat menjadi ketua umum perguruan tinggi sekolah Al khairiyah provinsi Lampung, dan ketua MUI provinsi lampung.

Kakek sosok inspirasi bagi kami, suaranya peneduh hati kami, kakek hatimu penuh kesabaran tanggung jawabmu penuh pengorbanan untuk kami para anak dan cucumu. Meskipun ragamu jauh dari sisi kami tapi, napasmu selau menghidupi lahir dan batin kami. Takan ada yang bisa menggantikan hadirmu, engkaulah motivasi terkuat untuk jiwa raga kami. Engkau tanamkan kesabaran dan kejujuran kepada kami. Mampukah kami anak dan cucumu ini bertahan tanpa cinta dan kesabaran darimu. Bisakah kami ini melewati semua tanpamu kakek, semoga allah kuatkan hatikami.

Penulis : Hillyah Rahma Danti

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait