SURABAYA, Beritalima.com-
Tim Fakultas Farmasi yang terdiri dari Reihan Ananta Noor Baihaqi dan Rivia Ghina Rahmi berhasil menjadi Juara I Scientific Research Competition III yang terselenggara oleh Poltekkes Semarang.
Lomba itu berlangsung pada Minggu (10/11/2024) dengan mengusung tema “Peran Mahasiswa untuk Mendukung Transformasi Kesehatan demi Terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs)”.
Reihan mewakili tim mengungkapkan bahwa lomba ini terdiri dari tiga subtema. Yaitu teknologi, kesehatan, dan lingkungan. Dalam kompetisi ini, ia dan tim memilih subtema kesehatan.
Mereka mengangkat isu kanker payudara dan menghubungkannya dengan pelaksanaan SDGs.
Deteksi Dini Kanker Payudara
Reihan mengatakan bahwa gagasan yang ia dan tim tulis berlatar belakang dari tingginya jumlah kasus kanker payudara di Indonesia.
Sehingga, menurutnya, perlu adanya upaya deteksi dini. Metode diagnostik inovatif menjadi salah satu upaya untuk terapi kanker payudara yang berhasil dan mampu menekan angka penderita kanker payudara.
Namun, perlu diketahui bahwa umumnya terapi berhasil kondisi kanker belum menginvasi jaringan di sekitarnya.
“Untuk menerapkan keberhasilan tulisan ini, kami menggunakan alat berbasis pada sensor yang dapat mendeteksi keberadaan mutasi gen pembawa kanker payudara atau dikenal dengan BReast CAncer Gene (BRCA). Genosensor yang kami kembangkan kami dasarkan pada penggunaan nanopartikel logam kadmium sulfida quantum dots dalam basis ekstrak kentang,” jelasnya.
Bagi Reihan dan Rivia alasan utama keberhasilan penulisan terdapat pada hasil riset yang tepat. Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang kesehatan yang begitu cepat, menjadi tantangan tersendiri.
“Tulisan yang kami buat, bersinggungan langsung dengan pembuatan teknologi. Sehingga ketelitian dalam melihat perkembangan keberhasilan alat yang kami buat,” ungkapnya.
Motivasi dan Semangat
Reihan mengaku bahwa motivasi dan semangat menjadi alasan keberhasilan meraih juara I. Meskipun ini adalah kali pertama ia mengikuti perlombaan ini, tetapi baginya bukan menjadi alasan untuk menyerah menampilkan hasil yang terbaik.
“Tentunya kami senang dan bangga, mampu mempersembahkan yang terbaik dengan membawa harum Unair dalam lomba esai nasional. Alasan utama kami mengikuti perlombaan ini adalah untuk menuangkan hasil inovasi dan menjawab permasalahan yang ada di masyarakat. Sehingga kami berharap melalui tulisan dapat memberikan dampak positif bagi sekitar,” tuturnya.
Pada akhir, Reihan memotivasi para mahasiswa Unair untuk dapat terus menuangkan ide inovatif melalui karya ilmiah seperti yang ia lakukan.
“Kami berharap mahasiswa Unair juga mampu berkontribusi lebih kepada masyarakat, melalui berbagai kompetisi sesuai dengan bidang masing-masing,” pungkasnya.(Yul)