ACEH, Beritalima-Rapat Koordinasi lintas sektoral guna membahas persiapan dan kesiapan menjelang pelaksanaan Operasi Ramadniya Rencong-2017, hal tersebut disampaikan Kapolda Aceh Drs. Rio S. Djambak dalam sambutannya yang dibacakan Waka Polda Brigjen Pol Bambang Soetjahyo, Selasa-13-06-2017.
Dalam sambutannya menyebutkan, Rapat Koordinasi lintas Sektoral dalam Rangka pengamanan Idul Fitri Tahun 2017, ini memiliki Arti yang penting sebagai sarana saling tukar informasi, pengecekan kesiapan masing-masing instansi, menganalisa serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dan hasil Operasi yang telah dicapai pada tahun sebelumnya serta memprediksi perkembangan situasi.
Saya menilai, tema Rakor ini sangat tepat dan Relevan, yaitu ”melalui rapat Koordinasi lintas Sektoral, kita sinergikan pengamanan Idul Fitri 1438 H dalam rangka mewujudkan situasi kamtibmas dan kamseltibcarlantas yang kondusif dan tema tersebut merupakan harapan kita bersama untuk mewujudkan situasi yang aman dan kondusif khususnya dalam pengamanan idul fitri tahun 2017.
Hari Raya Idul Fitri merupakan Momentum Religius yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat muslim setelah sebulan penuh melaksanakan Ibadah Puasa Ramadhan, moment tersebut digunakan sebagai ajang silahturahmi mempererat persaudaraan antar kerabat dan keluarga, hal ini berdampak terjadinya meningkatnya arus lalu lintas di jalan Raya.
Bercermin dari Analisa dan Evaluasi data dua Tahun terakhir dalam pelaksanaan Operasi Ramadniya Rencong-2015 dan Operasi Ramadniya Rencong-2016, dengan data kasus kriminalitas menonjol, seperti curat, curas dan penipuan terjadi penurunan sebesar 12 % yaitu dari jumlah 17 kasus pada tahun 2015 turun menjadi 2 kasus di tahun 2016.
kasus curanmor di Aceh jumlah kasus yang masih sama yaitu 20 kasus pada tahun 2015 dan 20 kasus di tahun 2016.selain itu, jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas tercatat mengalami penurunan yaitu sebesar 9 %, dari 96 kasus pada tahun 2015, turun menjadi 86 kasus pada tahun 2016 dengan jumlah korban meninggal dunia juga mengalami penurunan sebesar 33 % dari 36 orang pada tahun 2015 menjadi 24 orang pada tahun 2016, sedangkan korban luka berat mengalami kenaikan sebesar 26 % dari 45 orang pada tahun 2015 menjadi 57 orang pada tahun 2016.
Berdasarkan data kuantitatif diatas, dalam pelaksanaan operasi “ramadniya rencong-2017”, kita akan memfokuskan perhatian dan antisipasi pada peningkatan kriminalitas, kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
Namun demikian tambahnya, potensi gangguan lain yang tidak kalah penting juga harus terus kita Waspadai, seperti Ancaman Terorisme, peredaran Gelap Narkoba dan berbagai potensi Konflik Sosial yang berpotensi Kontinjensi,Tutupnya,(Aa79)