Hari ini,Jumat (20/5),Badan Perencanaan Pembangunan Deerah (Bappeda ) Toraja Utara,bersama dengan BPS menggelar pertemuan di rumah makan ayam penyet Rantepao.
Pada pertemuan itu,dihadiri beberapa Kepala Dinas dan sejumlah SKPD,misalnya nampak hadir Kepala Dinas Pertanian,Asisten II,Yori R.L,Kepala Dinas Kesehatan,dr. Hendrik K Timang,serta sejumlah LSM dan pegawai Pemda.
Keterangan yang disampaikan oleh Ir.Daniel Tandi,akibat tidak singakronnya data, hal itu sangat mempengaruhi angka jumlah warga miskin masih simpang siur.”Sinkronisasi data jumlah warga miskin harus valid dan riil,”kata Tandi saat pimpin rapat tersebut.
Kepala Bappeda Toraja Utara itu,secara jelas membeberkan ,akibat data tidak jelas, data orang miskin yang ada di Toraja Utara memang perlu disingkronkan sehingga data warga miskin akuntabel.
Sementara Kepala BPS Toraja Utara,Ruben,SE,dari hasil pemaparannya,saat berlangsungnya pertemuan itu,menyebutkan warga katagori miskin berjumlah masih tinggi.
“Dari hasil pendataan lewat sensus ekonomi,warga miskin memang perlu dituntaskan lewat data yang valid,sehingga hal itu akan mengurangi jumlah warga miskin tiap tahun akan berkurang”,kata Ruben.
Berkembang pembicaraan,saat dilakukan dialog,perlu adanya rancangan yang riil terkait upaya pemerintah mengentaskan warga miskin melalui sektor pembangunan yang di butuh warga yang kurang mampu.(Gede Siwa)