SURABAYA, Beritalima.com |
Universitas Airlangga mengaku hasil rapid test peserta UTBK bisa berubah setelah dipantau selama 30 menit. Hasil yang berubah inilah yang membuat peserta Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) Daffa Dzaki terkejut, lantaran hasil rapid testnya yang awalnya non reaktif mendadak ditukar oleh panitia UTBK menjadi reaktif, sesaat sebelum masuk ruangan ujian UTBK di Unair, pada 7 Juli 2020 lalu.
Ketua Pusat UTBK Universitas Airlangga (Unair), Junaidi Khotib menjelaskan, hasil rapid tes Daffa diketahui setelah 30 menit. Meski menurut keterangan, alat rapid tes akan menunjukan hasil setelah 10 menit, namun pihak Unair tetap mengamati selama 30 menit sampai hasil benar-benar akurat.
“Kami amati sampai 30 menit. 10 menit kami amati kemudian kami berikan surat keterangan hasil rapid test. Itu akan kami amati lagi pada 20 dan 30 menit kemudian,” kata Junaidi, Rabu, 8 Juli 2020.
Junaidi pun mengatakan, surat keterangan non reaktif Daffa yang ditukar dengan hasil reaktif bukan hanya sekadar ditukar. Sebab, sudah ada pengamatan dari petugas rapid test nya.
“Bukan sekadar ditukar sebenarnya, memang ada monitoring dari hasil pemeriksaan itu. Pada brosurnya 10 menit, setelah 10 menit non reaktif kami berikan surat keterangan tapi dipantau terus. Dari 822 kemudian 63 reaktif itu dijumpai kondisi reaktif itu setelah 30 menit,” papar Junaidi.
Saat ditanya mengenai tidak adanya penjelasan dari petugas rapid test ketika hasil tersebut ditukar, Junaidi menyebut hal itu disebabkan miss komunikasi yang terjadi antara petugas dengan yang bersangkutan. “Mungkin ada miss komunikasi atau penjelasan yang tidak cukup. Mungkin sudah diberi penjelasan tapi kalau orang itu kaget, gitu kan pasti ada hal-hal miss komunikasi terjadi,” imbuhnya.
Pihaknya mengaku, masalah tersebut sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Di mana yang bersangkutan dan orang tua sudah diberi penjelasan oleh pihak Unair.
Junaidi juga menambahkan, pihaknya akan memfasilitasi Daffa untuk mengikuti UTBK pada batch kedua nantinya. “Kami sudah komunikasikan, kami minta untuk isolasi mandiri terlebih dahulu. Untuk jadwal ujian masih bisa di reschedule. Kami juga fasilitasi untuk tahap kedua ujian,” tutupnya.(yul)