SURABAYA, Beritalima.com-
Momen peringatan Hari Pahlawan menjadi tonggak sejarah yang harus selalu diingat dan dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia.
Karena itu, perayaan peringatan Hari Pahlawan disambut penuh suka cita oleh seluruh rakyat Indonesia dengan mengenakan berbagai pakaian dan atribut para pahlawan.
Menanggapi fenomena banyaknya kalangan Milenial dan GenZi yang masih terbawa arus kehidupan bebas yang merugikan mereka, anggota DPRD provinsi Jatim Rasiyo menegaskan bahwa tidak semua kalangan Milenial dan GenZi melupakan jasa para pahlawan nasional yang gugur di Medan perang saat berjuang melawan para penjajah.
“Sebenarnya tidak semua pemuda terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang merugikan. Masih banyak pemuda yang baik yang berjuang meraih prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia. Perjuangan dari berbagai lini. Ada yang dibidang olahraga, ada yang dibidang akademik, ada yang dibidang seni budaya,” terang mantan Sekretaris pemprov Jatim tersebut.
Politisi partai Demokrat ini menuturkan, tugas orang tua, guru, legislatif, tokoh-tokoh masyarakat dan para ulama adalah memberikan contoh yang baik kepada generasi muda ini.
Disamping itu, kalangan Milenial dan GenZi ini harus dilibatkan dalam kegiatan positif, seperti pengajian, kerja bhakti, acara-acara seremonial pemerintah dan lain sebagainya.
“Makanya ini adalah tugas kita semuanya, utamanya saya tekankan kepada para orang tua. Orang tua itu adalah guru yang sangat berharga secara penuh, ya pembinaannya, pendidikannya, anak-anak dibimbing dengan baik akhlaknya, diberikan perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan oleh anak-anak. Kebutuhan anak-anak bukan hanya materi saja, tetapi kasih sayang dan perhatian, pembinaan, contoh-contoh yang baik dari orang tua dan lingkungannya. Ini akan membentuk karakter kepribadian yang mumpuni, yang siap bersaing di era globalisasi,” sambung anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini.
Setelah itu, menurut Rasiyo yang kedua adalah lingkungan. Karena faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Ciptakan lingkungan yang sehat, yang harmonis. Termasuk di dalamnya adalah teman-teman yang ada di sekitarnya.
“Yang ketiga tentu media sosial. Media sosial itu sebenarnya digunakan pemanfaatan bagi kita semuanya. Jangan sampai mereka itu terus main HP melihat yang jorok-jorok, itu pengaruhnya besar sekali terhadap imaginasi anak-anak. Karena itu bentengi dengan peningkatan iman dan taqwa. Saya yakin kalau Iman taqwanya bagus, ya salatnya juga bagus, dan bimbingan orang tua itu selalu diperlukan. Kebersamaan kita dalam membina anak-anak ke depan itu sangat penting dan sangat dibutuhkan, sehingga perilakunya baik, kemudian sikap tingkah laku baik, Insya Allah generasi muda kita akan baik,” pungkasnya.(Yul)