Ratusan ‘Gamers’ Berebut Tiket Piala Kemenpora Melalui Jalur ESI Trenggalek

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Elektronic Sports (E-Sports) adalah salah satu kecabangan olahraga yang menggunakan media daring (dalam jaringan) sebagai sarana. Bahkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pun secara resmi mengakui e-sports sebagai sebuah cabang olahraga prestasi di Indonesia.

Pengakuan ini menandakan bahwa e-sports dapat ikut dipertandingkan pada kompetisi-kompetisi resmi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). Penetapan ini dilakukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat 2020 yang berlangsung secara virtual pada 25-27 Agustus 2020.

Banyak orang menganggap e-sports tak ada bedanya dengan kompetisi game-game lain kebanyakan. Padahal, e-sports menjadi cabang olahraga terbaru yang mendapatkan perhatian luas dari masyarakat dunia saat ini. Di Indonesia sendiri, geliat dari e-sports juga sudah mulai menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan. Berbagai turnamen game yang sebelumnya dipandang sebelah mata ini perlahan telah berubah menjadi salah satu tren yang digemari kalangan milenial.

Mensikapi hal tersebut, Pengurus Besar (PB) ESI (E-sport Indonesia) secara sistematis melakukan pendelegasian kepada daerah-daerah untuk membentuk kelembagaan guna memberikan wadah para ‘gamers’ dalam menunjukan kiprahnya. Dengan Ketua Umum PB. ESI Pusat, Jenderal Pol. (P) Budi Gunawan, ESI diharapkan bisa membawa e-sports tumbuh pesat di Indonesia. Mampu memberikan fasilitasi kepada generasi muda demi mengembangkan potensi mereka yang begitu besar.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Ketua ESI Trenggalek, Heru Wijaya kepada beritalima.com usai acara pembukaan kompetisi ‘Trenggalek E-Sports Championship’ di Gedung Bhawarasa, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (20/3/2021) pagi.

“Bahwa keberadaan organisasi ESI baik mulai dari kepengurusan pusat sampai daerah memang untuk menjadi ajang pembinaan prestasi para milenial, khususnya dibidang e-sports,” sebut Heru.

Menurutnya, dengan kegiatan-kegiatan yang berada dibawah naungan ESI diyakini mampu menjadi embrio perkembangan e-sports ke arah yang lebih positif. Hal tersebut diperkuat dengan banyaknya torehan prestasi yang diraih para atlet e-sports di Indonesia pada tiga tahun terakhir.

“Mulai dari tim RRQ Endeavour yang menjuarai PBIC (Point Blank International Championship) di 2017 hingga yang paling baru adalah prestasi medali perak Timnas Indonesia di ajang SEA Games 2019,” imbuhnya.

Ditambahkan oleh Ketua ESI Trenggalek itu, mendukung suksesnya program dari pusat tersebut pihaknya dengan segera menyelenggarakan event khusus bagi sumber daya lokal. Dengan dikemas dalam kompetisi beregu (tim), ESI Trenggalek mewadahi antusiasme peserta sekaligus menjaring atlit e-sports di level kabupaten. Ada 73 tim yang mendaftar, “Dan hanya 66 tim yang telah lolos verifikasi, disesuaikan dengan regulasi. Dari itu tadi (66) tim nantinya akan diseleksi lagi hingga menyisakan 4 pemenang untuk diloloskan mengikuti tournamen E-Sport Piala Kemenpora di Pasuruan pada 15 April – 30 Mei2021,” jelas Gondrong, panggilan akrabnya.

Sementara itu, Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Trenggalek Joko Irianto dalam sambutannya saat membuka kompetisi ‘Trenggalek E-Sport Championship’ mengatakan jika dengan adanya event ini pihaknya sangat mendukung dan memberikan apresiasi. Pasalnya, e-sports adalah bagian dari kecabangan olah raga yang sangat memungkinkan dimasa pandemi Covid-19 ini.

“Sebab, dengan merebaknya wabah virus corona maka aktivitas masyarakat yang direkomendasikan adalah daring sehingga meminimalisir adanya interaksi personal,” kata Sekda.

Dengan adanya e-sports, lanjutnya, selain memunculkan prestasi diharapkan kedepan akan ada edukasi kepada para pengguna gadget saat memainkan game.
Dirinya sepakat dengan kegiatan e-sport, namun jangan sampai mengganggu aktivitas kerja ataupun rutinitas kerja.

“Ketika kondisinya tepat, pada waktu-waktu tertentu baru disarankan bermain game. Dan jangan lupa, tetap terapkan protokol kesehatan (prokes) secara kesadaran mandiri ditiap aktivitas luar rumah,” tandas Joko Irianto.

Selain itu, ada peluang luar biasa ketika mampu memanajement dengan baik pada cabor (cabang olahraga) e-sports dimaksud. Terpenting, jangan keterlaluan, semua harus ada porsi yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Tetap harus benar-benar diatur, “Ada gamers yang bahkan mampu mempunyai penghasilan besar dari kecabangan ini. Sehingga, e-sports bisa jadi peluang ekonomi kreatif juga. Apalagi, Pemkab Trenggalek serta bapak bupati yang kebetulan juga sebagai pembina ESI Trenggalek telah siap mensuport,” pungkasnya. (her).

beritalima.com

Pos terkait