TUBAN, beritalima.com | Sebanyak 17 mobil baru, Senin (15/2/2021) kemarin, masuk wilayah Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Mobil berbagai type itu diangkut dengan truk towing dan dikawal aparat kepolisian.
Mobil-mobil tersebut pesanan warga desa setempat. Mereka beli bareng-bareng dan dikirim bersamaan. Sebelumnya, warga desa ini sudah banyak yang beli dan dikirim sendiri-sendiri.
Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto, mengatakan, sejumlah mobil yang baru dikirim itu memang milik warganya yang baru dibeli dari Surabaya dan Gresik. Menurutnya, sudah sebanyak 176 mobil baru yang dibeli warga desanya, setelah mereka menerima uang penjualan lahan mereka pada Pertamina.
“Warga beramai-ramai membeli mobil baru karena habis menjual tanah milik mereka yang masuk dalam wilayah kilang minyak Grass Roit Refinery (GRR),” ujar Gihanto, Selasa (16/2/2021).
Gihanto mengatakan, GRR kilang minyak ini melibatkan Pertamina dan Rosneft, perusahaan minyak asal Rusia. Perusahaan tersebut membeli tanah warga rata-rata Rp 8 miliar. Namun ada juga yang luas lahannya 4 hektar menerima Rp 26 miliar. Bahkan ada warga Surabaya yang memiliki tanah paling luas disini menerima Rp 38 miliar.
Banyaknya warga Desa Sumurgeneng yang menerima hasil penjualan tanah dengan nilai miliaran rupiah itu karena tanah warga di desa ini dihargai Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu per meter. Menurutnya, harga itu jauh lebih tinggi dari harga pasaran tanah di wilayah ini.
Gihanto juga mengatakan, dari 840 keluarga penduduk Desa Sumurgeneng, yang lahannya dijual karena masuk penetapan lokasi kilang minyak sekitar 225 KK. Para miliarder baru ini kemudian ingin menikmati hidup dengan memiliki mobil.
“Hingga saat ini sudah ada sekitar 176 unit mobil baru yang datang di desa ini. Bahkan, satu orang ada yang langsung beli dua hingga tiga mobil baru sekaligus,” ungkap Gihanto. (Gan)