kembali mendatangi kantor DPRD Kukar dengan menuntut hal yang sama yaitu meminta DPRD untuk kembali membuka Pasar Tangga Arung seperti biasanya. Yang beberapa waktu lalu, pedagang datang dengan membawa sayur busuk. Kali ini,
ratusan pedagang tersebut datang dengan keranda mayat berkainkan hitam yang memajang foto Bupati Kukar. Dengan artian, pedagang menganggap Pemerintah saat ini sudah mati perhatianya ke rakyat kecil khususnya pedagang.
“Keranda mayat berkainkan hitam ini, bertujuan untuk membuktikan bahwasanya pemerintah saat ini sudah mati dan tidak lagi peduli dengan rakyat
kecil khususnya pedagang kecil. Begitu juga, para Dewan Perwakilan Rakyat saat ini, yang hanya janji menjanjikan untuk memberikan solusi. Namun hingga hari ini, terhitung sejak aksi pertama kami lakukan yaitu pada 26 April lalu. Tidak kunjung mendapat jawaban, seakan kami disini tidak ada wakil rakyat lagi,”tegas Ketua Paguyuban Pasar, Suatno dalam orasinya.
Ketua PC PMII Kukar Ahmad Khusnin mengungkapkan, demo hari ini bentuk kekesalan para pedagang dari Pasar Mangkurawang yang sudah putus asa. Betapapun pemerintah berupaya keras membangunkan pasar yang bagus dan bersih, kenyataannya, masyarakat tetap memilih lokasi berbelanja yang mudah dijangkau.
“Banyak keluhan ibu-ibu yang ingin berbelanja di Pasar Mangkurawang yang keperluan tidak banyak harus memikirkan jarak dan waktu bila harus ke sana. Banyaknya pasar dadakan, membuat
para pembeli termudahkan dalam hal memenuhi kebutuhan bahan pokok. Lokasi jarak dan waktu tempuh yang cepat itu yang diingin kan masyarakat
Tenggarong,”tegasnya.
Dalam demo kemarin, pedagang meminta agar dikembalikan ke Pasar Tangga Arung. Mereka meminta agar DPRD maupun Pemkab Kukar bisa
bijak dalam hal ini .
“Perlu diketahui, dampak perpindahan pasar tersebut, sekarang ini banyak penjual dadakan bermunculan di setiap gang-gang dan sejumlah tempat. Ini membuat terpecah aktivitas ekonomi warga Kota Tenggarong,’jelasnya.
Disisi lain, Plt Sekab Kukar Marli yang mewakili Bupati Kukar menegaskan, dalam hal keinginan pedagang tersebut. Ibu Bupati kokoh tidak akan
mengubah apa yang sudah ada saat ini. Yang dalam artian, Pemkab akan berupaya mencari solusi dalam 1 Minggu ini agar seluruh pedagang bisa tertampung di Pasar Mangkurawang 1 dan 2. Yanng nantinya akan dibangunkan petak-tepak sementara, agar bisa berjualan bersama pedagang lainya.
“Kita bukan tanpa solusi untuk melakukan sesutu hal, dan jika dikatakan apa yangg dilakukan Pemkab tersebut bertentangan dengan aturan. Itu salah,
mengingat semua yang dilakukan sudah sesuai aturan yang berlaku, sehingga Pemkab berharap para pedagang bersabar sambil menunggu untuk bisa berjualan disana semuanya. Dan segala sesuatu hal, itu perlu prosesn dan tidak bisa
seperti membalik telapak tangan,”pungkasnya.(tim)