BANYUWANGI, beritalima.com – Kegiatan tahunan mudik gratis dari pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi menuju Sapeken, Kepulauan Madura yang digelar Provinsi Jawa Timur, Senin (19/6) hari ini tak seperti tahun lalu.
Ratusan penumpang yang sebagian besar sudah bermalam di area pelabuhan sejak dua hari lalu dipastikan tak terangkut kapal perintis KM Prima Nusantara 01. Ini terjadi karena kuota sudah habis.
Calon penumpang yang tak kebagian tiket melakukan protes dengan mendatangi kantor penjualan tiket.
Menurut Ismawan (36) yang sudah dua hari dua malam menginap bersama lima orang rombongannya harus gigit jari, lantara tiket yang di sediakan pihak Dinas Pehubungan Provinsi Jawa Timur sudah habis.
“Ini masih nunggu. Itu temen-temen yang sudah lima hari di sini protes karena tak kebagian tiket,” kata Ismawan, warga Sepeken Kepulauan Madura, yang bekerja menjadi kuli bangunan di Bali.
Sementara itu, Muhamad Bisri, mahasiswa asal Bandung yang sudah empat hari menunggu di halaman kantor pelabuhan Tanjungwangi, mengatakan, kondisi ini terjadi lantaran informasi yang didapat sangat simpang siur.
“Informasinya tak jelas, awal kita berangkat itu masih tersedia kuotanya. Sebanyak 150 Namun setelah sampai sini,kami tau kalau penumpang yang di muat kurang dari kuota yang di tentukan,tetap saja petugas berdalih sudah cukup ,” ucapnya.
Ugan Sugiana, Kepala Syahbandar Banyuwangi menuturkan bahwa kuota mudik gratis itu sebenarnya hanya 150 orang untuk tanggal 19 Juni 2017 ini. Kuota tersebut sama dengan kuota pemberangkatan pada tanggal 21, 23, 25 dan 27 Juni 2017 nanti.
“Setiap kali pemberangkatan kuotanya sama 150, namun untuk kuota pada tanggal 23 sudah penuh, sedangkan kuota pada tanggal 25 tinggal sisa 10 persen, dan yang 27 masih longgar, hanya terisi 20 persen saja,” terangnya.
Dari pantauan BeritaLima dilapangan puluhan calon pemudik gratis ini protes dengan berkerumun di depan pintu masuk pelabuhan.
Kepada petugas pelabuhan, saat kapal Prima Nusantara 01 di berangkatkan, mereka berteriak meminta solusi akan nasib mereka yang ingin datang ke kampung halaman sebelum Hari Raya Idul Fitri (ari/abi)