LAMONGAN, beritalima.com- Curah hujan yang tinggi selama lima hari terakhir, menyebabkan banjir hampir sekitar setengah wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, dampak banjir sudah menggenangi 12 kecamatan dan tersebar di 67 desa.
“Untuk total terdampak ada rumah yang tergenang 7.461 rumah. Kalau jumlah jiwa yang terdampak lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Sampai tadi malam, datanya 25.692 jiwa tersebar di 12 kecamatan,” kata Mugito, Kepala BPBD Lamongan, Minggu 12 April 2020.
Sementara itu menurut Bupati Lamonpan, hujan yang menyebabkan banjir tersebut, paling parah di diwilayah Bengawan Jero.
“Kalau Bengawan Solo airnya lari langsung ke laut. Tapi Bengawan Jero ini agak khusus, karena sirkulasinya seperti mangkok Kabupaten Lamongan,” kata Bupati Lamongan,Fadeli saat meninjau banjir.
Bupati mengaku baru sekarang dampak banjir cukup besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Biasanya tidak seperti ini. Hujan lima hari ini sudah cukup besar,” jelas Fadeli, seraya mengaku akan minta bantuan BPBD Provinsi guna mempercepat pembuangan air.
Untuk mengatasi masalah banjir tersebut, menurutnya, harus mempercepat pembuangan air ke laut dengan dua pompa besar yang berada di Kuro dan Melek.Selain itu, saluran air yang menuju Gresik Tambak Ombo di buka semuanya.
“Hanya itu salah satu caranya.” terangnya.
Selain meninjau banjir, Bupati juga memberi bantuan sembako kepada masyarakat yang berdampak banjir.
“Ada beras yang kami kami bagi 25 ribu jiwa yang terdampak. Berapapun jumlahnya akan terus kami berikan secara bertahap,” pungkasnya.
Untuk diketahui, banjir melanda Kabupaten Lamongan dan merendam Kecamatan Karangbinangun 7 desa dan rumah terdampak 254 dengan 771 jiwa, Kecamatan Glagah ada 56 desa dan 322 rumah terendam dengan 1222 jiwa.
Kemudian Kecamatan Deket 364 rumah terdampak dan 1271 jiwa, Kota Lamongan 7 Kelurahan dan rumah 125 dengan 370 jiwa, Kecamatan Modo rumah 12 akibat tanggul irigasi jebol Sidomulyo, Kecamatan Kedungpring ada 4 desa dengan 128 rumah terendam dengan jiwa 384.
Lalu Kecamatan Kebangbahu 2 desa terendam banjir 24 rumah dengan 72 jiwa, Kecamatan Tikung ada 3 desa, merendam lahan pertanian, Kecamatan Turi ada 7 desa dan 710 rumah terendam dengan jiwa 3991, Kecamatan Kalitengah ada 8 desa sebanyak 325 rumah terendam dengan 1403 jiwa, Kecamatan Sukodadi ada 10 desa merendam 10 rumah dengan jiwa 168.