GRESIK,beritalima.com- Guna meningkatkan skill kemampuan tenaga kerja lokal (TKL), Rumah Vokasi Gresik bersama Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik menggandeng PT Freeport Indonesia untuk menggelar pelatihan kerja berbasis kompetensi yang bersertifikasi BNSP dan Kemenaker RI.
Pelatihan ini melibatkan 300 peserta yang sebagian besar merupakan masyarakat Gresik, sejalan dengan Perda Gresik yang mewajibkan minimal 60% tenaga kerja di perusahaan setempat berasal dari tenaga lokal.
Direktur Rumah Vokasi Gresik, Choirul Rizal, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PTFI dalam memberdayakan masyarakat Gresik serta melatih mereka untuk mendapatkan skill kerja yang dibutuhkan perusahaan.
“Ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal agar sesuai dengan kebutuhan industri. Rumah Vokasi Gresik mendukung penuh program ini karena sejalan dengan misi kami,” ungkap Choirul Rizal, Rabu (11/12/2024).
Pelatihan yang diselenggarakan, kata Rizal mencakup berbagi bidang diantaranya Operator Scaffolding, Personil dan Supervisor K3 Konstruksi, Ahli Muda K3 Konstruksi, Operator CNC, Welder SMAW (3G dan 6G), Operator Forklift, Operator Crane, Petugas P3K di tempat kerja dan Juru Ikat/Rigger.
Peserta pelatihan tidak hanya memperoleh pengetahuan teknis, tetapi juga pembekalan terkait etika kerja dan perilaku profesional. Choirul Rizal menekankan pentingnya soft skill ini dalam membentuk tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja.
Selain itu, Choirul Rizal juga menyoroti pentingnya kesehatan sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan tenaga kerja.
“Banyak pelamar kerja gagal lolos seleksi bukan karena kurangnya kompetensi, tetapi karena tidak memenuhi standar kesehatan. Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk masyarakat,” tambahnya.
Pelatihan ini ditutup pada Selasa, 10 Desember 2024, dengan sambutan dari perwakilan PTFI, Nana, yang menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Gresik melalui pengembangan tenaga kerja lokal.
Rumah Vokasi Gresik berharap program serupa dapat diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain di Gresik, sehingga pengangguran di Kota Pudak dapat terus ditekan.
“Dengan kolaborasi yang solid antara perusahaan, pemerintah, dan lembaga pelatihan, kita dapat menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih baik,” tutup Choirul Rizal. (*)