MADIUN, beritalima.com- Ratusan warga, menghadiri semaan Al Quran dan Dzikrul Ghofilin Moloekatan Gus Miek, di Masjid Kuno “Nur Hidayatulloh”, Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu 6 Desember 2023, malam.
Acara ini, dipimpin langsung oleh Thuba Topo Broto Maneges (Gus Thuba) dari Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Untuk diketahui, dzikrul ghofilin adalah ritual dzikir atau berdoa yang diwariskan oleh KH. Hamim Tohari Jazuli atau yang biasa dikenal dengan nama Gus Miek. Ulama karismatik ini merupakan putra dari KH. Djazuli Utsman, yang juga pendiri pondok pesantren Al-Falah, Desa Ploso Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Arti Dzikrul ghofilin, ada yang menafsirkan dzikirnya orang-orang yang ‘lalai’. Inti dari dzirkul ghofilin, yakni kumpulan tawasul, sholawat, istigfar, tahlil dan juga doa.
Pengasuh majelis ini, yakni Gus Robert Tijani Saifun Nawas (Gus Robert). Ia adalah putra dari Gus Miek. Sedangkan sebagai penanggung jawab atau pengasuh lain, yaitu Gus Thuba, yang juga putra Gus Robert sekaligus cucu Gus Miek.
Sedangkan pendiri majelis tersebut yakni KH. Hamim Thohari Djazuli (Gus Miek) almarhum, yang wafat 5 Juni 1993, lalu.
Gus Miek yang juga pengasuh Ponpen Al Falah, Ploso, juga merupakan pendiri amalan dzikir Jama’ah Mujahadah Lailiyah, dan sema’an Al-Qur’an Jantiko Mantab.
Gus Miek juga ahli dalam mengajarkan berbagai kitab. Diantaranya kitab Tahrir (kitab fiqh tingkat dasar), Fathul Mu’in (kitab fiqh tingkat menengah), Jam’ul Jawami’ (kitab ushul fiqh), Fathul Qarib (kitab fiqh tingkat menengah), Shahih Bukhari (kitab hadis), Shahih Muslim (kitab hadis), Tafsir Jalalain (kitab tafsir Al-Qur’an), Iqna (kitab fiqh penjabaran dari kitab Fatkhul Qarib), Shaban (kitab tata bahasa Arab) dan Ihya’ Ulumuddin (kitab tasawuf).
Karomah Gus Miek inilah, yang kemudian juga banyak dimiliki oleh cucunya, yakni Gus Thuba.
Acara yang dihadiri beberapa anggota TNI-Polri ini, juga diisi tausiah oleh Kyai Mahfud, dari Kediri. (Dibyo).
Ket. Gus Thuba (tengah).