SUMENEP, beritalima.com| Ratusan Wisatawan mancanegara dengan menggunakan kapal pesiar terus berdatangan untuk menikmati berbagai destinasi wisata di Kabupaten Sumenep.
Ratusan wisatawan mancanegara dan eropa terus berdatangan di Kabupaten Sumenep dengan menggunakan kapal pesiar. Mereka sandar di pelabuhan Kalianget.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Sumenep Drs. Carto, MM mengaku, sangat bersyukur dengan kedatangan wisatawan mancanegara karena, bila dibandingkan dengan daerah lain di Madura jumlah kunjungan wisman ke Sumenep sangat tinggi.
Pihaknya optimis kedepan bisa berusaha mengelola dengan baik dan benar untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Sumenep , agar bisa semakin dikenal di Indonesia maupun dikalangan wisatawan mancanegara bahwa Sumenep terkenal sebagai andalan obyek wisatanya agar menghasilkan dampak positif dan nantinya mampu mendongkrak derajat kesejahteraan masyarakat secara umum maupun sektor-sektor lainnya.
“Keberadaan destinasi wisata alam di Sumenep wajib dikunjungi karena masih asri dan alami sangat menawan memiliki nilai eksotika sangat tinggi, sehingga membuat perhatian para pelancong baik dalam dan luar negeri ingin melirik keindahannya”. Demikian di ungkapkan Drs. Carto, MM. Pada Senin (01/ 07/ 2019).
Menurutnya Carto, mereka yang berkunjung dari; Australia, Belanda, dari Singapore, Malaysia, Prancis dan eropa. “Semua wisatawan mancanegara yang datang ke Sumenep sudah berkoordinasi terlebih dahulu melalui pihak ke tiga, sehingga jadwal kunjungannya sudah tersusun rapi”, katanya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sumenep senantiasa berusaha maksimal memberikan pelayanan kepada Wisatawan khususnya dari mancanegara yang berkunjung ke Sumenep dengan sejumlah musik dan tarian tradisional Sumenep semisal; Saronen dan musik Uldaul.
William salah satu wisman dari Australia mengungkapkan, Nuansa yang ditawarkan selain tempatnya yang indah, pesona air laut jernih dan terumbu karang yang indah membuat wisatawan tak ingin pulang bahkan ada yang sampai berbulan-bulan tinggal dipantai, seperti kunjungan teman mereka ke pantai Sembilan beberapa waktu lalu.
“Semakin lengkap rasanya dan keramahan penduduk sekitar dengan kehidupan sangat sederhana, namun menarik untuk dipijak, ungkap William.
(An)
