Rawan Bencana, Dinas Pengairan Lakukan Normalisasi Sungai

  • Whatsapp

Malangkabupaten, beritalimacom – Bencana hujan deras yang disertai angin kencang dan petir yang menerjang wilayah Kabupaten Malang. Membuat Dinas Pengairan Kabupaten Malang  melakukan normalisasi sungai dan saluran irigasi yang dinilai sudah dangkal dan rawan banjir.

Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat mengatakan bahwa pihaknya melakukan normalisasi di sejumlah sungai dan irigasi yang ada di wilayahnya. Dan kegiatan normalisasi itu dengan membersihkan saluran irigasi dan sungai, serta pengerukan tanah sehingga daya tampung air lebih besar lagi dari sebelumnya.

Kegiatan normalisasi saluran irigasi dan sungai dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir akibat luapan sungai, serta mampu mengendalikan debit air Sungai.

“Normalisasi irigasi dipersiapan untuk menghadapi cuaca yang ekstrim ini,” ucap Wahyu, Jum’at (2/12).

Selain itu kata dia, pihaknya telah menyiapkan beberapa alat beratnya (axcavator) di empat Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang ada, antara lain UPTD Pujon, UPTD Gondanglegi, UPTD Turen, dan UPTD Tumpang.

Wahyu menegaskan, selain itu pihaknya telah mempersiapkan tiap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) untuk selalu dapat memantau dan memperhatikan  kondisi sungai dan irigasi.

“Saya sudah menghimbau secara tertulis kepada setiap UPTD agar selalu memberi laporan kedinas jika terjadi luberan saluran irigasi maupun sungai,” katanya.

Dikatakannya, pihak dinas Pengairan, sampai detik ini sudah melakulan normalisasi saluran irigasi sebanyak 10 hektare sawah, saluran pembuang sekunder dan saluran tersier.

“Kami melakukan kegiatan normalisasi tetsebut dengan menggunakan alokasi dana dari Perubahan Anggaran Keuanga (PAK) 2016 yang peruntukannya untuk kegiatan tanggab darurat bencana,” tegas Wahyu.

Sementara, Kepala Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso Hartanto mengatakan seluruh wilayah Jawa Timur telah terjadi musim sejak Oktober 2016.

Menurutnya, cuaca ekstrim ini diperkirakan puncak musim hujan akan terjadi pada Desember 2016 hingga Januari tahun depan.

Dikatakannya, meski hujan deras disertai angin kencang dan petir harus diwaspadai. Dia beralasan hujan deras dan angin kencang berpotensi merusak dan menimbulkan bencana alam.

“Kita perkirakan puncak curah hujan akan terjadi pada Desember hingga awal tahun 2017,” tandasnya. [*]

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *