Jakarta, beritalima.com| – Sebuah gagasan menarik dan cukup membanggakan baru saja lahir, dimana untuk turut merawat kekayaan alam dan budaya nusantara, diluncurkan platform dengan nama Akal Lokal atau bisa dilihat di akallokal.or.id, yang juga bisa dinikmati dengan Bahasa Jawa, Hulantalo (daerah Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia dan Inggris.
Di dalamnya, terdapat beragam narasi, gambar yang mengupas beragam tradisi nusantara. Intinya, para pegiat platform ini akan mengangkat beragam tradisi nusantara yang nyaris punah atau terpinggirkan di era serba digital ini agar tetap dapat diplajari dan dokumentasi dengan baik. Singkatnya, Akal Lokal akan menjadi sumber rujukan atau kamus (ensiklopedi) tradisi nusantara kedepannya.
Diluncurkan di Serambi Salihara, Pasar Minggu Jakarta Selatan (11/1), Akal Lokal adalah buah karya anak dari kolaborasi Terasmitra (TM), Bali Lite didukung Global Environment Facility-Small Grant Program (GEF/SGP) dan United Nations Developments Programme (UNDP). Akal Lokal juga bisa dinikmati dengan Bahasa Jawa, Hulantalo (daerah Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia dan Inggris.
“Pengetahuan lokal adalah harta karun yang tak ternilai. Melalui “Akal Lokal”, kita dapat menjaga agar kearifan lokal tidak hilang ditelan zaman,” ucap Direktur Eksekutif Yayasan Bina Usaha Lingkungan Yanidar Witjaksono yang turut hadir saat memperkenalkan platform ini.
Karya ini sekaligus sebagai capaian 14 tahun kerja-kerja Teras Mitra, dan kurang lebih delapan tahun terakhir merekam beragam tradisi lokal yang hidup di masyarakat di berbagai daerah di Indonesia melalui kerja-kerja pendampingan masyarakat dan riset.
Saat diluncurkan, juga disemarakkan dengan diskusi untuk menambah semangat Akal Lokal dalam berkiprah. Salah satu pembicaranya, Lia Nathalia, wartawan sekaligus Sekjen Ikatan Wartawan Online dan Ketua Komunitas Perempuan Berkebaya. “Saya mengharapkan AkalLokal bisa menjadi rujukan yang dipercaya bagi wartawan dalam menulis,” pesan Lia.
Jurnalis: Abri