Razia Jajanan, Polsek Banyuwangi Temukan Permen DOT

  • Whatsapp

BANYUWANGI Beritalima.com – Maraknya kabar permen dot yang terindikasi mengandung narkoba di Surabaya langsung diantisipasi jajaran Polsek Kota Banyuwangi. Upaya pencegahan dilakukan dengan menggelar razia jajanan ringan di SDN Brawijaya. Hasilnya 4 karton permen keras Penguine Brand ditemukan di salah satu lapak pedagang.

Permen berbentuk serbuk yang dikemas dalam botol berbentuk dot bayi itu langsung diamankan ke Mapolsek Banyuwangi. Tiap karton berisi 20 dot permen. Total permen yang dibawa petugas berjumlah sekitar 80 biji. Menurut Kapolsek Srono AKP Ali Masduki, aparat tengah menyelidiki jajanan ringan ini bersama Satnarkoba Polres Banyuwangi untuk memastikan apakah ada kandungan narkobanya.

“Kita sedang upayakan uji laboratorium dengan melibatkan tim dari satnarkoba. Apabila permen itu positif mengandung narkoba maka proses hukum akan dilanjutkan ke tahap penyidikan. Apabila sebaliknya, semua barang pasti kita kembalikan kepada pemiliknya,” terang mantan Kapolsek Srono.

Selain mengamankan permen, aparat Polsek Banyuwangi juga memanggil Widiyanto (32), pedagang grosir permen dot. Pedagang yang mengaku tinggal di Perumahan Villa Bukit Mas Kelurahan/Kecamatan Giri ini dimintai keterangan terkait barang yang dia perdagangkan.

“Permen dikirim dari Surabaya melalui paket,” terang AKP Ali Masduki.

Langkah antisipasi yang dijalankan aparat ini untuk mencegah jatuhnya korban di kalangan pelajar yang mengkonsumsi permen impor dari China. Sebelum merazia, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke sejumlah sekolah SD yang masuk di wilayah Kecamatan Banyuwangi.

“Razia kita gelar menyusul pemberitaan di media massa maupun media sosial yang kian gencar. Ternyata di wilayah Kota Banyuwangi ditemukan pedagang yang menjual barang seperti itu. Akhirnya kita amankan untuk diselidiki guna memastikan apakah permen berbetuk dot mengandung narkoba atau tidak. Jangan sampai warga resah tanpa kepastian,” ungkapnya.

Kabar heboh permen Penguine Brand mengandung narkoba mengejutkan Widiyanto. Selama 10 tahun berdagang permen keras baru kali ini berurusan dengan aparat kepolisian. Ironisnya, kasus ini mencuat justru disaat animo permen dot lagi turun di pasaran.

“Sekarang pasar lagi lesu. Barang yang dikirim dari Surabaya tiap dua minggu sekali tidak lekas habis,” aku pedagang yang mengaku asli warga Kampung Melayu.

Diakuinya, permen mirip dot bayi itu tidak langsung dijual ke konsumen. Umumnya para pedagang yang datang ke lokasi usahanya di Villa Bukit Mas. Hampir tiap dua minggu sekali permen Pinguine Brand dikirim dari Kota Pahlawan. Harga eceran yang ditetapkan pedagang tidak sama.

“Ada yang jual perbotol Rp 1000. Tak jarang pedagang melegonya Rp 2000 perbotol. Tiap karton berisi 20 biji,” jelasnya. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *