LUMAJANG,beritalima.com- Dalam acara pembukaan Pembinaan Administrasi Pembangunan Bagi PPK/PPTK di lingkungan pemerintah kabupaten Lumajang, yang diselenggarakan di ruang Nararya Kirana lantai 3 kantor bupati Lumajang, Pj Sekretaris Daerah kabupaten Lumajang, Drs Agus Triyono M Si mengungkapkan, bahwa realisasi serapan anggaran selama Tri Bulan I 2019 pemkab Lumajang terbilang sangat rendah, Rabu (15/05/2019).
Agus mengungkapkan, bahwa data realisasi penyerapan anggaran belanja langsung pemerintah kabupaten Lumajang sampai bulan April 2019 sebesar Rp 105.046.016 .410,96 atau sebesar 10.51%. Sedangkan, target seharusnya, sebesar Rp 360.720.951.844 atau sebesar 36.08%. Terdapat deviasi minus sebesar Rp 255.674.936.433,04 atau sebesar 25,57%. Dirinya prihatin, “target yang digapai pada tribulan dua atau pada bulan Juni 2019 harus bisa mencapai sebesar Rp 551.246.598.183 atau sebesar 55,13%,” pinta Agus.
Dijelaskan Agus, bahwa ada tiga faktor, yang menyebabkan deviasi minus tersebut, yaitu, penyusunan jadwal kegiatan belum sesuai dengan realisasi kebutuhan di lapangan; terlambatnya proses pengadaan barang dan jasa akibat belum dilengkapi dengan dokumen dari masing-masing PPTK, serta belum optimalnya pengelolaan administrasi keuangan dari masing-masing SKPD untuk penyerapan berikutnya.
Untuk itu, dirinya berharap agar seluruh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran beserta PPTK, PPK, Pengadaan Barang serta Bendahara Pengeluaran, agar lebih memperhatikan jadwal waktu yang telah di tetapkan. Begitu juga, PPTK bersama pejabat pengadaan, agar menyusun kelengkapan dokumen serta jadwal pengadaan bersama-sama. “Semoga kendala-kendala ini dapat kita atasi bersama, mari kita berupaya memperbaikinya. Kalau kinerja kita baik, maka penyerapan akan baik”, jelas Agus.
Di sisi lain, Pj. Sekda ini menyinggung soal potensi pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2019. Menurutnya, potensi pemasukan PAD tahun ini, sangat rawan terjadi devisit murni, terutama dari sektor Pariwisata. Obyek wisata andalan kabupaten Lumajang, yaitu, Pemandian Alam Selokambang dan Water Park, dikhawatirkan tidak dapat memberikan pemasukan PAD secara maksimal pada liburan lebaran 1440 H/2019 M.
Karena “time schedule” yang tidak tepat. Sehingga, potensi pemasukan PAD dari karcis masuk dengan tarif khusus, di dua obyek wisata andalan tersebut, agaknya sulit tercapai. Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Setda Kabupaten Lumajang, Ir. Hairil Diani, M.Si., melaporkan, bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menyegarkan kembali (refresh) pengetahuan dan tanggung jawab sebagai PPK /PPTK, baik dalam tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. (Jwo)