Bertempat di Markas Batalyon Infanteri Para Raider 432/ Waspada Setia Jaya Kostrad Kariango, Maros, Sulawesi Selatan. Selasa (7/3), 448 prajurit yang akan berangkat ke Papua mendapat kehormatan dikunjungi oleh Staf Teritorial Mabes TNI Brigjen TNI Sarum dan Letkol Laut (P) Yudi Kuncoro dalam rangka memberikan pembekalan terhadap Satgas Yonif PR 432/WSJ Kostrad dengan materi-materi teritorial dalam rangka merebut hati rakyat Papua agar tumbuh rasa cintanya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga dapat membantu tugas TNI dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI.
“Rebut Hati Rakyat Papua” Harus Dicapai Oleh Prajurit Yonif PR 432 Kostrad
Dalam pengarahannya Brigjen TNI Sarum menekankan kepada seluruh Prajurit Satgas Yonif PR 432 Kostrad agar berbuat yang terbaik, berani, tulus dan ikhlas dalam menjalankan tugas sehingga akan mendatangkan hasil yang maksimal.
Lebih lanjut Brigjen TNI Sarum menyampaikan “Selain tugas pokok operasi pengamanan perbatasan, Satgas Pamtas harus dapat memahami fungsi dan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan melalui kegiatan teritorial bagi masyarakat disepanjang perbatasan RI-PNG. Selanjutnya terapkan lima kemampuan teritorial yaitu kemampuan temu cepat dan lapor cepat, kemampuan manajemen teritorial, kemampuan penguasaan wilayah, kemampuan pembinaan perlawanan rakyat dan kemampuan komunikasi sosial semaksimal mungkin demi tercapainya sasaran penugasan”.
“Prajurit Satgas Yonif PR 432 Kostrad harus bisa merebut hati rakyat Papua agar tumbuh rasa cintanya terhadap NKRI, Prajurit wajib melaksanakan slogan Lambung Rujak (selami, hubungi, merayu dan mengajak) untuk meningkatkan jiwa Nasionalisme terhadap masyarakat perbatasan” tegas Brigjen TNI Sarum.
Sebelum mengkhiri pengarahannya Brigjen TNI Sarum mengharapkan agar Prajurit Yonif PR 432 Kostrad selama di daerah penugasan menjaga nama baik TNI dengan mengamalkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dalam kesehariannya sehingga prajurit TNI semakin dicintai rakyat karena TNI ada hanya untuk Rakyat, “Kemampuan temu cepat dan lapor cepat, kemampuan manajemen teritorial, kemampuan penguasaan wilayah, kemampuan pembinaan perlawanan rakyat dan kemampuan komunikasi sosial semaksimal mungkin dilaksanakan demi tercapainya sasaran penugasan,” Ujar Brigjen TNI Sarum.