JAKARTA, Beritalima.com– Langkah Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meredesain atau minghitung ulang anggaran 2021 semestinya dapat memperbaiki rencana dan realisasi anggaran ke depan. Karena berdasar hasil kajian, Pemerintah diketahui selama ini K/L terlalu banyak program dan kurang sinergi, situasi yang demikian menyebabkan banyaknya program yang tumpang tindih.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Junaidi Auly mengatakan, informasi yang kami terima, sudah ada pengerucutan program dari 428 menjadi 102. Rinciannya, program generik, 17 program lintas K/L, 84 program teknis spesifik K/L.
Dalam keterangan tertulis melalui WhatsApp (WA) yang diterima Beritalima.com, Kamis (25/6) malam, Junaidi mengatakan, jumlah program yang sangat besar menjadi salah satu penyebab kurang efektifnya program-program tersebut. Kondisi tersebut menyebabkan K/L kurang fokus terhadap program apa yang bakal disasar.
Anggota Legislatif dari Dapil II Provinsi Lampung tersebut menambahkan, konsep money follows atau pendekatan program yang menjadi satu kesatuan dalam redesain anggaran diharapkan jangan hanya matang dikonsep, tetapi melempem dalam implementasinya. Program tersebut harus juga diimplementasikan dalam tataran ekonomi daerah.
“Kami berharap, redesain anggaran tersebut dapat meningkatkan kontribusi belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi. Selama ini, kontribusi belanja negara terhadap pertumbuhan ekonomi tidak lebih dari 10 persen,,” demikian Junaidi Auly. (akhir)