Refleksi Akhir Tahun 2025, Kepala BPIP Konsisten Jalankan Perpres No7/2018.

  • Whatsapp

Jakarta | beritalima.com – Pemerintah membentuk Unit Kerja Presiden, Pembinaan Pancasila pada tahun 2017, yang kemudian diperkuat menjadi badan Pembinaan Pancasila melalui Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2018. BPIB diberi mandat untuk bantu Presiden Republik Indonesia dalam memastikan Pancasila terus dihayati, diamalkan dan menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Demikian sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. saat Refleksi Akhir Tahun 2025 diselenggarakan di Lantai 2, Perpustakaan Nasional, pada Senin (15/12/2025).

Ditegaskan Yudian, tahun 2025 merupakan tahun penting yang mencerminkan konsistensi kerja BPIB dalam menjalankan mandat Perpres No.7/2018.

“Kegiatan ini tentu merupakan implementasi dari mandat yang diemban oleh BPIB melalui Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang merupakan tindak lanjut visi misi bapak Presiden yang tertuang dalam Asta Cita, delapan program peioritas. Poin pertama memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM),” jelasnya.

Ia pun menjelaskan, mandat Pembinaan Ideologi Pancasila dilakukan secara sistematis, kolaboratif dan berlanjutan tetap menunjukkan hasil yang nyata dan terukur. Oleh karena itu dijelaskan Kepala BPIP, menjwlaskan 5 tugas dan fungsi BPIP berdasarkan Perpres No 7/2018.

Pertama, merumuskan arah kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila berdasarkan Peraturan BPIP No.4/2024; Kedua, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian Pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh da berkelanjutan; Ketiga, melaksanakan penyusunan standarnisasi pendidikan dan pelatihan; Keempat, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan;

“Kelima, mwmberikan rekomendasi berdasarkan hasil kajian terhadap kebijakan atau regulasi yang bertentangan dengan Pancasila kepada lembaga tinggi Negara, Kementerian/Lembaga, Pemerintahan Daerah, organisasi sosial politik, dan komponen masyarakat lainnya,” pungkas Prof. Yudian Wahyudi mantan Rektor UIN Kalijaga.

Hadir pada kesempatan itu, Willy Aditya, anggota DPR RI, Andovi konten kreator, dan Husein Ali dari Education Content Creator dan diikuti peserta dari berbagai kalangan.

Jurnalis : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait