SURABAYA, Beritalima.com|
Wakil ketua DPRD provinsi Jatim Anik Maslacah SPd MSi mengungkapkan, bahwa dalam rangka memperingati Hari Kartini, sudah selayaknya kita tidak lagi mempermasalahkan perbedaan gender. Karena peluang dan kesempatan sebenarnya memiliki potensi yang sama, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Meskipun selama ini, masih banyak masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap kinerja perempuan.
Sekretaris DPD PKB Jatim ini menuturkan, perjuangan Kartini untuk mengangkat derajat perempuan, bukanlah hal yang mudah, terlebih Kartini merupakan anak bangsawan yang memiliki budaya begitu kuat yang menjadikan perempuan sebatas
Pelengkap kebutuhan laki-laki.
“Kartini adalah pejuang kesetaraan dan keadilan gender, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, budaya maupun hukum. Hal itu dilakukan oleh kartini, mengingat saat itu posisi perempuan sangat diskriminatif dan terbelakang,” terang mantan ketua komisi B DPRD provinsi Jatim ini .
Anik menyebutkan bahwa status perempuan hanya sekedar dianggap konco ing wingking, karenanya perempuan cenderung hanya dianggap sebagai pemuas dan pelengkap, alih-alih acap kali menjadi korban.
“Inilah yang menginspirasi kartini, untuk mendobrak kondisi tersebut dengan gerakan awal, bahwa perempuan harus pintar (berpendidikan). Hari ini era global dimana persoalan-persoalan sosial makin meningkat dan ironisnya, perempuan tetap menjadi manusia subordinat, termarginalisasi dan terbanyak pada posisi korban,” sambung Anik.
Maka kondisi seperti ini menuntut pada perempuan untuk bisa meningkatkan kapasitas dirinya dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhannya, dengan berperan lebih aktif di segala bidang.
“Perempuan harus melek digital dan memiliki literasi kesehatan, karena harus merawat anak dan keluarganya, literasi keuangan, karena harus memenej seluruh kebutuhan keluarga dengan tetap tidak keluar dari kodratinya sebagai ibu yang harus melahirkan dan menyusui,” pungkasnya.(Yul)
