SURABAYA, beritalima.com |Hari Senin tanggal 31 Agustus siang ini bertempat di Dinoyo kecamatan Tegalsari Surabaya, terlihat aksi pengumpulan tanda tangan dukungan pada salah satu kandidat Pilwali Surabaya, yaitu Lia Istifhama.
Singgih Budiono alias Cak Rambo, koordinator aksi, melangsungkan aksi sejuta tanda tangan untuk mendukung Ning Lia sebagai calon wakil walikota Surabaya.
“Kegiatan ini berlangsung dari pagi hingga sore ini tadi. Alhamdulillah sudah mencapai ribuan tanda tangan. Kami saat ini memang mengkhususkan warga Dinoyo, Tegalsari”, jelasnya.
Warga asli Dinoyo tersebut juga menjelaskan alasannya.
“Kemarin kan kita ketahui ada aksi turun jalan dari warga Rungkut. Nah, kalau warga Dinoyo ingin tampil beda. Kepedulian kami terhadap calon yang memang bisa peduli pada masyarakat, adalah melalui aksi tanda tangan ini”, jelasnya.
“Rekom yang belum memang hanya PDIP, jadi harapan kami bisa lewat PDIP. Agar ada sosok bangjo, yaitu Abang dari kaum marhaen dan ijo dari Nahdliyyin”, tambahnya.
Sedangkan Sutaji, warg Dinoyo lainnya, menjelaskan alasannya mendukung Putri tokoh NU, almarhum KH Masykur Hasyim.
“Ning Lia kami yakin memang sosok berlian. Karakter pemimpin yang bersih, religius lugas istiqomah, dan amanah. Istiqomah disini karena Ning Lia hanya mengikuti penjaringan dari PDIP, partai mayoritas di Surabaya”, jelasnya.
Sutaji juga menambahkan, bahwa ia kagum dengan semangat relawan Ning Lia yang konsisten dan tulus melakukan aksi pembagian masker, penyemprotan disinfektan, di berbagai sudut Surabaya.
“Awalnya, saya melihat banner Ning Lia setahun lalu. Saya melihat, sosok ini beda. Sik enom, wedhok pisan (masih muda dan perempuan). Kelihatan orangnya ramah dan bersahabat. Saya feeling, ini apik untuk Surabaya. Karena harus diakui, warga Surabaya ingin pemimpin yang fresh, sing anyar. Tapi wedhok tetep penting yah, agar bisa nerusno Bu Risma”, pungkasnya.
Komposisi nasionalis religius sebelumnya telah digulirkan banyak pihak, salah satunya oleh Ketua Umum Barikade Gusdur, yaitu Surdarsono Rahman atau yang kerap disebut cak Dar.
“Surabaya lebih bagus jika ada representasi dua kekuatan besar, yaitu nasionali dan religius. Religius adalah sosok Nahdliyyin. Nama Lia Istifhama, putri almarhum KH Masykur Hasyim, saya kira cocok untuk komposisi ijo-nya”, ujar tokoh gaek NU beberapa waktu lalu. (rr)