Rektor UNAIR Terima Penghargaan Rekor Dunia MURI

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com | Direktur Museum Rekor Indonesia (MURI) Prof. Dr. Jaya Suprana memberikan penghargaan kepada Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA periode 2020-2025 sebagai perguruan tinggi pertama yang menyelenggarakan pemilihan rektor secara daring di Indonesia bahkan dunia. Pemilihan itu digelar dalam rapat pleno Majelis Wali Amanat (MWA) secara daring di tengah pandemi COVID-19.

Simbolisasi penyerahan piagam dilaksanakan langsung dalam acara pelantikan Rektor Universitas Airlangga periode 2020-2025 pada Selasa (17/06/2020) secara daring di akun zoom dan youtube UNAIR.

Dalam sambutannya Prof. Dr. Jaya Suprana mengatakan kebanggaannya kepada UNAIR yang telah mencatatkan rekor baru sebagai satu-satunya perguruan tinggi yang melaksanakan pemilihan rektor secara daring. Ia juga mengucapkan selamat kepada UNAIR dengan harapan bisa menciptakan rekor-rekor selanjutnya.

“UNAIR merupakan perguruan tinggi yang sering menciptakan rekor superlatif yang tercatat di MURI. Nah di masa pagebluk corona ini, ternyata tidak menurunkan semangat kerja UNAIR dalam menciptakan sebuah prestasi untuk tetap mengabdi kepada bangsa dan negara. Maka kami ucapkan selamat kepada UNAIR dan kami nanti rekor-rekor selanjutnya,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNAIR Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, SH., MH mengucapkan selamat kepada Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA yang terpilih secara aklamasi melalui proses pemilihan rektor yang telah dilakukan sejak bulan Januari lalu.

“Ini berarti untuk kedua kalinya Prof Nasih terpilih menjadi Rektor UNAIR melalui aklamasi,” tandasnya.

Pihaknya juga mengucapkan syukur dan gembiranya karena UNAIR kembali mencatat sejarah baru yaitu diangkatnya Rektor PTNBH sebagai hasil dari proses seleksi terbuka, partisipatif dan menghargai nilai-nilai luhur budaya bangsa. Dirinya juga mengucapkan bahwa proses pemilihan rektor itu mulai dari tahap penjaringan hingga pemilihan oleh Majelis Wali Amanat menunjukkan adanya kematangan organisasi dalam tubuh UNAIR.

“Ini tidak saja menunjukkan adanya proses yang otonom dan akuntabel tetapi juga digunakannya mekanisme musyawarah mufakat oleh Majelis Wali Amanat dalam memilih rektor yang akan memimpin 5 tahun kedepan,” tuturnya.

Dengan kapasitas yang dimiliki Prof Nasih, sambungnya, diharapkan UNAIR menjadi lebih maju lagi sebagai perguruan tinggi terpandang dan diakui oleh dunia dengan tetap menjunjung tinggi excellent with morality.

Selain itu, Prof Nasih mengungkapkan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang banyak mendukung UNAIR selama ini. Dirinya mengungkapkan bahwa penghargaan rekor MURI ini merupakan momen sejarah yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Selama tiga periode UNAIR melakukan musyawarah mufakat. Sehingga dalam tiga periode berturut-turut para calon rektor tidak ada yang merasa tersingkirkan dan bertentangan.

“Sejak tiga periode yang lalu kami membiasakan untuk melakukan musyawarah mufakat sehingga kebersamaan kami bisa terjaga. Tiga tahun bertuturt-turut tidak ada yang merasa tersingkirkan dan bertentangan. Musyawarah mufakat tentu sangat baik untuk diteruskan agar terhindar dari masalah-masalah politis dan ini adalah catatan yang patut diikuti,” tutupnya. (yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait