BENGKULU, beritalima.com – Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menggelar Kontijensi Penanggulangan Episenter Pandemi Influenza di Provinsi Bengkulu, di Hotel Madelin, Selasa (14/8/2018).
Berdasarkan penilaian WHO, saat ini Indonesia sudah masuk di fase waspada dari pandemik influenza. Pandemi influenza mendatang mungkin terjadi dan dapat menjangkiti semua negara di dunia, termasuk Indonesia.
Flu burung mulai menyerang Asia yaitu China (2003-2008), angka fatalitas kasus (Case Fatality Rate/CFR) relatif tinggi yaitu 63.3%.
Ditahun 2018, Kota Bengkulu sudah terjangkit virus H5N1 melalui unggas di Kecamatan Muara Bangkahulu. Hal ini mampu dideteksi dini oleh petugas kesehatan sehingga tidak terjadi penyebaran.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni Melalui Kepala Bidang P2P Lisyenti Bahar menyampaikan, influenza berpotensi pandemi dikarenakan virus bisa masuk melalui unggas dan babi.
“Virus influenza mudah bermutasi, kesiapsiagaan sangat diperlukan terhadap pandemi, karena sangat luar biasa menguras biaya dan energi, kita harus cepat memutus mata rantai karena pandemi dapat membuat negara koleps,” papar Lisyenti Bahar.
Pandemi Influenza, sambungnya, sesuatu yang sangat mungkin terjadi tapi kita tidak tahu kapan dimana dan jenis apa yang menjadi pandemi.
Sementara itu, Surveilans Epidmiologi Direktorat P2PML Kemenkes RI Emita Ajis menyampaikan dalam penyusunan rencana kontijensi pandemi influenza surveilans bertugas untuk memastikan diagnosis virus influenza pandemi, deteksi dini kasus, menentukan luas nya penyebaran, dan mengindentifikasi kelompok beresiko berdasarkan umur dan tempat.
“Surveilans dapat mengetahui sebelum bahkan sampai penanggulangan,” kata Emita Ajis.
Tampak hadir unsur FKPD, ASN Balai Karantina, KSOP Pulai Baai, Dinas Kesehatan Provinsi & Kota, dan tim Surveilans Kementerian Kesehatan RI.
(MC Kominfo Kota Bengkulu)