JAKARTA, Beritalima.com– Anak buah Megawati Soekarnoputri dari Dapil Provinsi Riau, Effendy Sianipar berani menolak keinginan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Anggota Komisi IV DPR RI membidangi Pertanian, Kehutanan, Lingkungan Hidup dan Kelautan tersebut menolak rencana Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau harus siap menjadi daerah penampung kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Penolakan itu ditegaskan politisi senior kelahiran Tarutung, 8 Juni 1957 itu mengingat tingginya angka penambahan kasus baru positif Covid-19 saat ini di Provinsi Riau. Berdasarkan data Satgas Covid-19, Sabtu (8/5) saja, ditemukan penambahan 654 kasus baru
“Sebagai wakil rakyat dari Riau, saya meminta agar rencana atau wacana Tito menjadikan Riau sebagai pintu masuk kepulangan PMI yang otomatis menjadikan Riau sebagai tempat untuk karantina.
“Tolong Pak Tito batalkan, jangan nekat, sudah sangat mengkhawatirkan saat ini penambahan Covid-19 di Riau, 654 kasus bertambah dalam satu hari terakhir. Kalau rencana itu direalisasikan, berbahaya nantinya,” kata Effendi dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Minggu (9/5).
Dijelaskan, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sudah 48.432 kasus positif Covid-19 terjadi di Riau, di mana 1.200 orang diantaranya dinyatakan meninggal. Di tambah lagi, dengan semakin tingginya angka penambahan kasus positif Covid-19 yang belakangan terjadi.
Fasilitas kesehatan (Faskes) untuk pasien Covid-19 di Riau saat ini sudah nyaris penuh dengan persentase kapasitas keterisian 70 hingga 80 persen.
“Tolong Pak Tito pertimbangkan kembali data penemuan kasus positif Covid-19 di Riau yang sudah mengkhawatirkan.”
Untuk layanan fasilitas kesehatan tempat merawat pasien Covid-19 saja, kata Effendi, saat ini sudah hampir penuh. “Apakah Riau masih belum dianggap kewalahan dengan masalah yang sudah ada sekarang,” jelas politisi senior ini.
Selain itu, dia juga turut menghimbau kepada masyarakat Riau khususnya. Untuk senantiasa menaati peraturan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran kasus Covid-19, serta selalu menerapkan protokol kesehatan demi keselamatan bersama.
“Mari kita taat aturan yang ada, tolong kita untuk terus menerapkan protokol kesehatan jangan lalai. Covid-19 masih ada, ayolah kita perangi bersama-sama,” pukasnya.
Seperti diberitakan, sebelumnyaTito menyatakan Pemprov Sumatera Utara dan Riau harus siap menerima kedatangan PMI yang hendak pulang ke Tanah Air, apabila Batam sudah kesulitan menangani karantina “pahlawan” devisa.
“Prinsipnya, kalau di sini sudah kesulitan menahan arus, bahkan perlu pengalihan arus juga, mereka harus siap,” kata Tito usai meninjau proses kedatangan PMI dari Malaysia saat tiba di Pelabuhan Internasional Batam Centre Kota Batam Kepulauan Riau, Sabtu (8/5). (akhir)