Rendi Arif, Pemuda Disabilitas Berhasil Lulus Sebagai Polisi

  • Whatsapp
Rendi Arif Pratama, disabilitas yang lulus menjadi Polisi (foto: istimewa)

Langkat, beritalima.com – Rendi Arif Pratama, pemuda disabilitas berusia 17 tahun, memiliki tekad kuat untuk berkarya. Ia berhasil lulus sebagai Polisi dalam mengikuti Pendidikan dan Pembentukan Bintara (Diktukba) Inklusif Polri.

Kebijakan Polri menerima siswa disabilitas ini memang baru dijalankan di era Kapolri Jenderal (Polisi) Listyo Sigit Parbowo. Setelah kebijakan ini digulirkan, tersaring 16 pemuda, salah satunya Rendi, dimana ayahnya adalah seorang Sersan Kepala Hendri Saputra dari TNI ASD.

Rendi sendiri adalah seorang atlet Paralimpik berprestasi sebelumnya. Ia pernah meraih medali Perunggu di Cabang Olahraga (Cabor) Lari Cepat 100 meter Peparpernas (Pekan Paralimpik Pelahar Nasional) X 2023, medali perak Cabor Tolak Peluru dan Lempar Cakram Peparprov II Sumatra Utara (Sumut).

Setelah mendapat informasi ada peluang terbuka menjadi Polisi untuk disabilitas, dengan dukungan penuh orang tuanya, Rendi pun langsung melamarnya dan lulus seleksi. Kini, ia sedang mengikuti  pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumut.

“Saya ingin seperti ayah saya, menjadi abdi negara. Awal sebelum Polri membuka penerimaan anggota disabilitas, cita-cita saya jadi guru,” ucap Rendi di SPN Polda Sumut, Hinai, Langkat, Sumut (29/9).

Masa kecil Rendi, sempat merasakan ejekan (perundungan) dari rekan di sekolahnya karena factor disabilitas. Ia pun belajar tabah, dan mandiri. Disamping orangtuanya yang terus memberikan semangat mandiri, Rendi juga mengambil pelajaran dari rekan disabilitas lainnya yang juga bisa bangkit dan tak melulu berkeluh kesah.

Disamping gemar olahraga, Rendi juga cakap bermaik computer. Modal ini yang membuatnya kian percaya diri untuk bergabung di Polri. Ia begitu terkesan ketika dalam masa Pendidikan di SPN semuanya serba disiplin, bicara tegas, tdiak ada perbedaan pelayanan.

“Di lingkungan SPN saya merasa rekan-rekan dan pengasuh, terutama pengasuh tidak ada bedakan satu dengan yang lain. Mau saya begini, mau saya begitu, sama di sini semua, rata,” aku Rendi.

Rekrutmen kelompok disabilitas menjadi anggota organik merupakan kebijakan inklusif Kapolri, melalui Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Pol Dedi Prasetyo.

“Polri pada tahun 2023 sebenarnya sudah melakukan rekrutmen terhadap kelompok disabilitas tapi untuk golongan ASN atau pegawai negeri pada Polri (PNPP). Dari kelompok itu kita pekerjakan di dua Polda yaitu Polda Yogja kemudian di Polda Sumatera Selatan. Dari situ berproses, Pak Kapolri tambah yakin. ‘Saya minta (difabel menjadi-red) anggota Polri’,” ungkap Irjen Dedi menirukan pesan Kapolri Jenderal Sigit.

Jurnalis: Abri/Rendy

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait