Jakarta, beritalima.com| – Resah dengan melihat kondisi sosial dalam keseharian, membuat Murniatun Margono, menumpahkan perhatiannya dengan menulis beragam puisi yang dibukukan berjudul Filsafat Imajinasi. Keresahan tersebutmemang sangat dirasakan oleh masyarakat.
Buku yang baru saja diluncurkan di Global Future Institute (GFI), Jakarta, dalam pengantarnya disebutkan, merupakan sebuah perjalanan yang mengajak kita untuk menyelami berbagai dimensi kehidupan, dari yang halus hingga penuh gejolak.
“Buku ini didasari karena adanya keresahan di dalam diri terkait dengan adanya isu-isu sosial dimana manusia akhirnya tidak memiliki etika untuk memperebutkan sebuah tujuan untuk urusan perut. Padahal tanpa perlu membunuh karakter manusia lain, rezeki akan datang dengan sendirinya,” ucap Murniatun, lulusan Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Penerbitan Jurnalistik (2013).
Lebih dari delapan puluh puisi diceritakan dengan apik oleh Murniatun, yang juga pernah menjadi wartawan di sejumlah media dan bekerja di perbankan. “Karena pernah merasakan mencari sesuap nasi di lingkungan yang tidak sehat layaknya seperti singa yang mencari makan harus bertengkar dengan singa yang lain –pertarungan tidak elegan– seperti puisi saya Belantara Penuh Cinta,” terang Murniatun yang aktif dalam komunitas Hubungan Internasional di GFI.
“Kapan singa bisa kalah? Sedangkan kancil terseok-seok bertahan.Ia sendiri tanpa kekuatan Supra. Kelihatannya, tapi hatinya milik Tuhan…..”, begitu salah satu pesan Puisi Murniatun berjudul Belantara Penuh Cinta. Tertarik denga nisi puisi yang lain, silahkan miliki buku Filsafat Imajinasi yang diterbitkan www.ladangkata.id
Jurnalis: Rendy/Abri







