Reses Anggota DPRD Padang di Koto Pulai, Warga Minta Perjuangkan Perekonomian

  • Whatsapp

PADANG,beritaLima — Masa reses I tahun 2017 anggota DPRD Kota Padang Elvi Amri  dari Fraksi Hanura Dapil I Kecamatan Koto Tangah, turun langsung ke tengah masyarakat di Kelurahan Koto Pulai, Jumat (10/3).

Dalam reses itu  aspirasi yang didapat lebih fokus pada peningkatan perekonomian masyarakat, seperti penambahan modal usaha untuk usaha kecil menengah (UKM),  KJKS, Kelompok Usaha Bersama (KUB), Pembinaan kelompok – kelompok tani masyarakat.Sementara untuk infrastuktur sudah terealisasikan di 2017 ini, seperti perbaikan drainase melalui pokok pikiran (Pokir) dewan dengan anggaran Rp160 juta, untuk pembuatan pagar di SDN 19 Rp 200 juta, Rp 350 juta untuk renovasi ruang kelas dan pagar di SDN 47 Kelurahan Koto Pulai.Elvi Amri menyampaikan, di Koto Tangah khususnya di Kelurahan Koto Pulai banyak kelompok – kelompok tani, seperti kelompok tani budidaya jamur tiram, kelompok tanam cabe polibag, petani peternak itik, petani ikan darat,  serta usaha – usaha kecil rumahan.

“Kita lebih fokus pada peningkatan perekonomian masyarakat dengan lakukan pembinaan, pelatihan terhadap kelompok tani yang ada serta menghimbau warga agar bisa membentuk kelompok usaha bersama (Kube) yang nantinya tentu diharapkan bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah ataupun melalui pokok pikiran anggota dewan,” katanya.

Selaku anggota DPRD Padang dari Dapil I Koto Tangah, ia akan mengalokasikan anggaran untuk 2018 di Koto Pulai ini sebesar Rp 500 juta agar bisa dimanfaatkan guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Nantinya agar bisa tercipta usaha dari masyarakat, sesuai salah satu progam unggulan Pemko Padang terkait menciptakan 10.000 wira usaha,” kata Elvi Amri didampingi Alfanedi sekretriat DPRD Padang pada wartawan, Jumat (10/3/2017) disela kegiatan reses di Kelurahan Koto Pulai.Namun anggaran itu tentunya tidak begitu saja dibagi – bagi pada masyarakat, harus jelas program kerja dan arahnya. Untuk kelompok tani perikanan, peternakan itik dan lainnya untuk membuat struktur organisasi yang SK nya melalui kelurahan.”Selanjutnya nanti saya akan mendampingi ke perangkat daerah terkait / dinas terkait, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Peternakan agar usaha kelompok masyarakat kita di Koto Pulai ini bisa dibantu dan diakomodir, ” paparnya.

Lebihlanjut disampaikan, bagi warga yang mempunyai usaha kecil rumahan ketika butuh anggaran bisa dibantu melalui Kopererasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) di Koto Pulai. Karena di setiap kelurahan ada program KJKS untuk membentuk pembangunan ekonomi masyarakat. Hal itu tentu diatur dengan sistem dan perencanaan pembayarannya dan warga harus terlebih dahulu mendaftar sebagai anggota.

“Namun saat ini memang KJKS dananya terbatas. Saya berencana akan memasukan anggaran sebesar Rp200 juta melalui pokir dewan. Untuk itu kita minta tolong pada RT/RW serta petugas agar mendata orang yang betul – betul membutuhkan modal dan berharap agar warga harus disiplin membayar angsuran KJKS. Semuanya bertujuan demi meningkatkan perekonomian warga yang nantinya anggaran tersebut tentu terus bergulir dan bertambah ketika warga disiplin menaatinya, ” sebut Elvi.

Sementara Maghdalena selaku Sekcam Koto Tangah yang hadir dalam reses itu mengimbau masyarakat dan lurah setempat agar terbuka untuk semua informasi yang mereka punyai terkait rencana pembangunan yang terangkum dalam pokok pikiran wakil rakyat Kecamatan Koto Tangah ini.

Melalui reses anggota dewan ini sebutnya, aspirasi atau usulan dari masyarakat akan dimasukkan ke musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kelurahan, kecamatan dan kota.

“Usulan inilah yang akan diperjuangkan keperintah serta dinas terkait oleh anggota dewan. Kita berharap aspirasi masyarakat di sini bisa diakomodir agar realisasinya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Koto Pulai, Kecamatan Koto Tangah, ” pungkasnya. 

(smt/rki )

 

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *